Berawal dari hobi membuat kerajinan tangan, Dewi Arisanti pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berhasil membangun sebuah bisnis rumahan bernama Boyan Craft and Accessoris di Pontianak yang omzetnya bisa mencapai Rp5 jutaan per bulan.
“Saya tidak sengaja menggeluti usaha ini dari dulu memang sudah suka membuat kerajinan tangan. Awalnya hanya untuk dipakai dan dikoleksi secara pribadi. Namun, waktu itu secara tidak sengaja ada teman yang melihat salah satu karya saya kemudian ia meminta untuk dibuatkan kerajinan tersebut. Mulai dari situ saya kembangkan dan tekuni kerajinan tangan,” ujar Dewi saat ditemui di rumahnya di Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak, Minggu.
Dewi mengatakan, ia mulai menyukai kerajinan tangan ketika masih duduk di bangku SMP, di sekolahnya dia diajarkan bagaimana membuat berbagai produk handicraft.
“Dasarnya saya membuat kerajinan tangan dari SMP. Di sekolah pada salah satu mata pelajaran kita diajarkan cara menciptakan suatu benda yang layak jual, jadi sekarang hanya perlu mengembangkannya,” tutur nya.
Ia mulai merintis usahanya pada tahun 2011 dan baru fokus menjalankan bisnis nya pada tahun 2013. Pada saat baru memulai usaha, ia sempat mengalami suatu kendala yaitu sulitnya mencari karyawan yang memenuhi kriteria.
“Ketika baru memulai usaha, kendala nya yaitu mencari karyawan yang bagus dan rapi dalam membuat kerajinan tangan. Kalau yang bisa banyak tapi dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik belum tentu,” katanya.
Produk-produk yang sudah ia hasilkan hingga kini antara lain rajutan, yang berupa bunga, kotak tisu, bros, dan lain-lain. Mayoritas produknya dibuat dari bahan baru, tapi ada juga yang menggunakan barang bekas. Produk yang ia buat berkisar Rp5 ribuan - Rp250 ribuan.
“Mayoritas kerajinan yang saya buat dari bahan baru. Akan tetapi ada juga yang dari barang bekas, misalnya tas, dompet, dan gantungan kunci,” katanya.
Untuk pemasarannya ia upload foto produknya ke sosial media, mengikuti pameran-pameran dan memasukkan karyanya ke UMKM Center.
“Penjualannya online dan offline, bisa langsung datang ke rumah. Saya juga memasarkan produk saya lewat sosial media dan bersyukur juga banyak yang memesan. Produk saya dapat dibeli secara grosiran maupun per buah. Untuk pembelinya sendiri ada juga yang dari luar kota misalnya Sintang,” tutur nya.
Ia juga menambahkan modal yang dihabiskan untuk memulai usahanya sekitar Rp300 ribu, dengan pendapatan tiap Rp2 juta hingga Rp5 jutaan.
“Modal yang diperlukan kira-kira hanya Rp300 ribu karena bahan yang digunakan hanya benang dan beberapa benda yang murah dan mudah ditemukan,” papar nya.
Dalam menjalankan usahanya ia dibantu oleh saudara, teman, dan seorang pelajar yang ia latih membuat kerajinan tangan sendiri. Konsep dan desain produk yang akan dibuat dia sendiri yang menentukan.
Dewi berharap untuk ke depan usahanya dapat lebih maju lagi, terutama dalam kapasitas produksi dan penambahan karyawan. Selain itu, ia juga bercita-cita suatu hari dapat memiliki toko kerajinan sendiri.
“Harapan saya ke depannya kapasitas produksi dapat meningkat tiap bulan, memiliki karyawan yang mempunyai keterampilan di bidang kerajinan tangan, serta mempunyai toko sendiri agar dapat membuka lapangan kerja baru," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Saya tidak sengaja menggeluti usaha ini dari dulu memang sudah suka membuat kerajinan tangan. Awalnya hanya untuk dipakai dan dikoleksi secara pribadi. Namun, waktu itu secara tidak sengaja ada teman yang melihat salah satu karya saya kemudian ia meminta untuk dibuatkan kerajinan tersebut. Mulai dari situ saya kembangkan dan tekuni kerajinan tangan,” ujar Dewi saat ditemui di rumahnya di Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak, Minggu.
Dewi mengatakan, ia mulai menyukai kerajinan tangan ketika masih duduk di bangku SMP, di sekolahnya dia diajarkan bagaimana membuat berbagai produk handicraft.
“Dasarnya saya membuat kerajinan tangan dari SMP. Di sekolah pada salah satu mata pelajaran kita diajarkan cara menciptakan suatu benda yang layak jual, jadi sekarang hanya perlu mengembangkannya,” tutur nya.
Ia mulai merintis usahanya pada tahun 2011 dan baru fokus menjalankan bisnis nya pada tahun 2013. Pada saat baru memulai usaha, ia sempat mengalami suatu kendala yaitu sulitnya mencari karyawan yang memenuhi kriteria.
“Ketika baru memulai usaha, kendala nya yaitu mencari karyawan yang bagus dan rapi dalam membuat kerajinan tangan. Kalau yang bisa banyak tapi dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik belum tentu,” katanya.
Produk-produk yang sudah ia hasilkan hingga kini antara lain rajutan, yang berupa bunga, kotak tisu, bros, dan lain-lain. Mayoritas produknya dibuat dari bahan baru, tapi ada juga yang menggunakan barang bekas. Produk yang ia buat berkisar Rp5 ribuan - Rp250 ribuan.
“Mayoritas kerajinan yang saya buat dari bahan baru. Akan tetapi ada juga yang dari barang bekas, misalnya tas, dompet, dan gantungan kunci,” katanya.
Untuk pemasarannya ia upload foto produknya ke sosial media, mengikuti pameran-pameran dan memasukkan karyanya ke UMKM Center.
“Penjualannya online dan offline, bisa langsung datang ke rumah. Saya juga memasarkan produk saya lewat sosial media dan bersyukur juga banyak yang memesan. Produk saya dapat dibeli secara grosiran maupun per buah. Untuk pembelinya sendiri ada juga yang dari luar kota misalnya Sintang,” tutur nya.
Ia juga menambahkan modal yang dihabiskan untuk memulai usahanya sekitar Rp300 ribu, dengan pendapatan tiap Rp2 juta hingga Rp5 jutaan.
“Modal yang diperlukan kira-kira hanya Rp300 ribu karena bahan yang digunakan hanya benang dan beberapa benda yang murah dan mudah ditemukan,” papar nya.
Dalam menjalankan usahanya ia dibantu oleh saudara, teman, dan seorang pelajar yang ia latih membuat kerajinan tangan sendiri. Konsep dan desain produk yang akan dibuat dia sendiri yang menentukan.
Dewi berharap untuk ke depan usahanya dapat lebih maju lagi, terutama dalam kapasitas produksi dan penambahan karyawan. Selain itu, ia juga bercita-cita suatu hari dapat memiliki toko kerajinan sendiri.
“Harapan saya ke depannya kapasitas produksi dapat meningkat tiap bulan, memiliki karyawan yang mempunyai keterampilan di bidang kerajinan tangan, serta mempunyai toko sendiri agar dapat membuka lapangan kerja baru," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019