Sintang (ANTARA) - Bekerjasama dengan berbagai lembaga pelatihan, Pemkab Sintang sedang berupaya mengembangkan kerajinan tangan khas Sintang.
Sejumlah pengerajin dilatih Pemkab Sintang untuk menghasilkan kerajinan tangan khas daerah tersebut.
Bupati Sintang Jarot Winarno meminta peserta untuk membuat kerajinan dengan se-kreatif mungkin.
“Saya hanya pesan saja, bahwa ikon Sintang itu adalah Bukit Kelam, Entuyut, Keraton dan Sakatiga. Nah itu dibuatlah bagaimana caranya dijadikan kerajinan tangan dan souvenir khas Sintang”, kata Jarot.
Kegiatan pelatihan ini adalah untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Sintang.
"Jadi saya minta ubahlah mindset kita yang dulunya ekonomi extraktif, yang mengeksploitasi sumber daya alam, kini berpindahlah ke ekonomi kreatif, jadi haruslah kita kembangkan ekraf ini," tambahnya.
Saat ini Kabupaten Sintang sudah memiliki berbagai oleh-oleh khas Sintang.
“Modal yang sudah kita miliki ada tenun ikat, kue semprong, manik-manik dan sebagainya. Selain itu kita coba olah yang lainnya," ucapnya.
Selain itu di Kabupaten Sintang masih banyak kayu-kayu yang bisa dimanfaatkan para peserta untuk dijadikan bahan kerajinan.
“Dulu terkenal sekali radio yang berbahan dari kayu, sekarang mereka terancam berhenti, karena kekurangan bahan kayu. Di Sintang ini kebanyakan kayu, tapi belum mampu untuk membuatnya”, katanya.
Pemkab Sintang memberikan dukungan sepenuhnya untuk kegiatan pelatihan ini.
“Pemkab 120 persen mendukung kegiatan ini, kemudian untuk pemasarannya kita akan bekerjasama dengan retail-retail yang sudah mengajukan akan kerjasama dengan Pemkab Sintang”, tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Lembaga Kursus dan Pelatihan Bina Harapan Permata, Heni Agustianingsih menjelaskan tujuan daripada kegiatan pelatihan ini.
“Jadi kami ingin membantu Pemerintah dalam hal mempercepat, memperkenalkan produk kerajinan tangan dari wadah-wadah kami yang memiliki tangan-tangan terampil kreatif, tetapi tidak memiliki bekal keterampilan yang kuat dan kewirausahaan yang mapan, jadi inilah tujuannya”, kata Heni.
Baca juga: Sintang kembangkan cinderamata khas daerah