Yani Nurcahyani, 38, konsumen warung kelontong milik Junaedi di Jalan Usaha, Cawang, Jakarta Timur, nyaris menjadi korban lemparan pecahan kaca saat putra pedangdut Elvy Sukaesih, HR, mengamuk, Kamis (12/9) malam.
"Saya lagi belanja. Kebetulan bapak (Junaedi) sedang melayani pembantu HR, namanya Maulana," kata Yani, di Jakarta, Jumat siang.
Menurut warga RT01 RW05 Jalan Usaha, Cawang, itu sekitar pukul 19.30 WIB, Maulana datang ke warung minta tiga bungkus rokok.
"Dia (pembantu) tidak bawa uang. Terus pak Junaedi bilang rokoknya sedang kosong," kata Yani.
Setelah memastikan bahwa rokok pesanan sedang tidak ada, Maulana, bergegas menghampiri HR yang sedang berdiri menanti di depan pagar kediamannya berjarak sekitar 3 meter dari warung.
Sekitar 5 menit berselang, kata Yani, HR datang menghampiri Junaedi dengan membawa pedang samurai sepanjang 1 meter.
"Saat itu Pak Junaedi lagi duduk di depan warungnya. Saya mendengar dia berkata, kenapa rokok gua gak ada. Itu khan tanah gua," kata Yani.
Tanpa basa basi, HR mengarahkan pedang samurainya ke arah kepala Junaedi, namun Junaedi berhasil menghindar, sehingga tebasannya menancap di tiang kayu warung.
Selanjutnya Junaedi lari keluar warung untuk menyelamatkan diri.
HR semakin naik pitam dan menyasar sejumlah perabotan warung untuk dirusak menggunakan pedang maupun tangan.
"Ada sembilan toples permen yang pecah. Kaca meja juga dipecahkan dan gerobak gado-gado ditebalikin," katanya.
Yani yang saat itu sedang ada di kursi warung, nyaris terkena lemparan pecahan kaca di bagian wajahnya.
"Saya lagi duduk di samping Pak Junaedi. Terus saya juga dilempar kaca. Untungnya saya nunduk, jadi pecahannya kena dinding di belakang saya," kata ibu rumah tangga itu.
Sekitar pukul 21.00 WIB, polisi dari Tim Jatanras Polda Metro Jaya berhasil menangkap HR di dalam kamar rumahnya di RT01 RW05 Nomor 18 Jalan Swadaya, Cawang, Jakarta Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Saya lagi belanja. Kebetulan bapak (Junaedi) sedang melayani pembantu HR, namanya Maulana," kata Yani, di Jakarta, Jumat siang.
Menurut warga RT01 RW05 Jalan Usaha, Cawang, itu sekitar pukul 19.30 WIB, Maulana datang ke warung minta tiga bungkus rokok.
"Dia (pembantu) tidak bawa uang. Terus pak Junaedi bilang rokoknya sedang kosong," kata Yani.
Setelah memastikan bahwa rokok pesanan sedang tidak ada, Maulana, bergegas menghampiri HR yang sedang berdiri menanti di depan pagar kediamannya berjarak sekitar 3 meter dari warung.
Sekitar 5 menit berselang, kata Yani, HR datang menghampiri Junaedi dengan membawa pedang samurai sepanjang 1 meter.
"Saat itu Pak Junaedi lagi duduk di depan warungnya. Saya mendengar dia berkata, kenapa rokok gua gak ada. Itu khan tanah gua," kata Yani.
Tanpa basa basi, HR mengarahkan pedang samurainya ke arah kepala Junaedi, namun Junaedi berhasil menghindar, sehingga tebasannya menancap di tiang kayu warung.
Selanjutnya Junaedi lari keluar warung untuk menyelamatkan diri.
HR semakin naik pitam dan menyasar sejumlah perabotan warung untuk dirusak menggunakan pedang maupun tangan.
"Ada sembilan toples permen yang pecah. Kaca meja juga dipecahkan dan gerobak gado-gado ditebalikin," katanya.
Yani yang saat itu sedang ada di kursi warung, nyaris terkena lemparan pecahan kaca di bagian wajahnya.
"Saya lagi duduk di samping Pak Junaedi. Terus saya juga dilempar kaca. Untungnya saya nunduk, jadi pecahannya kena dinding di belakang saya," kata ibu rumah tangga itu.
Sekitar pukul 21.00 WIB, polisi dari Tim Jatanras Polda Metro Jaya berhasil menangkap HR di dalam kamar rumahnya di RT01 RW05 Nomor 18 Jalan Swadaya, Cawang, Jakarta Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019