Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Willy Aditya menggunakan istilah taaruf atau perkenalan untuk menggambarkan situasi politik yang terjadi saat ini antara partainya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Ini istilahnya kami masih taaruf," ujar Willy dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Sarina, Dewan Bengkayang 4 periode siap maju Pilkada

Dia mengatakan pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum PKS Shohibul Iman yang terjadi pada Rabu (30/10), masih merupakan langkah awal dalam proses membangun agenda-agenda politik antara ke dua partai ke depan.

Menurut dia, masih terlalu dini untuk berspekulasi terkait adanya kemungkinan-kemungkinan politik yang terjadi antara NasDem dan PKS.

"Kalau pertemuan pertama langsung tancap gas kan biasanya kalau yang cepat-cepat itu gampang patah juga. Biar kemudian kita bangun sebagai proses yang benar-benar natural dan berikutnya ada agenda-agenda yang harus kita susun," ujar Willy.

Baca juga: Sis daftar sebagai calon bupati ke partai Nasdem Kapuas Hulu

Ke depan, lanjut Willy, terbuka kemungkinan untuk dilakukan pertemuan lanjutan antara NasDem dan PKS. Agenda pertemuan itu nantinya akan melibatkan elit dan fungsionaris baik dari NasDem maupun PKS di sejumlah titik di Tanah Air.

"Ini menunjukkan bahwasanya perbedaan itu suatu keniscayaan, tapi kerjasama politik membangun negara besar itu kewajiban," kata Willy.

Sementara itu juru bicara PKS Fathul Bari menilai wajar adanya pertemuan antara para petinggi kedua partai. Adanya pertemuan tersebut, kata dia, dapat mendinginkan suhu politik yang sempat memanas di tengah masyarakat usai pemilihan presiden 2019.

"Partai politik juga cair dan bersilaturahim dan itu juga ditunjukkan Pak Surya Paloh yang sangat luar bisa kepada PKS. Bagi kami ini suatu penghargaan," ucap Fathul.

Baca juga: Profil Menkominfo - Johnny G Plate, Sekjen NasDem asal NTT

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019