Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum Untan Cabang Pontianak bedah soal kepemimpinan dan manajemen organisasi mahasiswa melalui diskusi terbuka.

Kegiatan yang bekerjasama dengan Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) HMI Cabang Pontianak tersebut berlangsung sukses di Gedung Konferensi Untan Pontianak.

“Diskusi terbuka memberikan ruang antara kader HMI dengan mahasiswa/i untuk saling bertukar pikiran sehingga terjalin ikatan erat antar keduanya. Organisasi penting bagi mahasiswa untuk menunjang kemampuan memimpin dan manajemen sehingga kami mengusung tema ‘KMO’ agar benih-benih jiwa pemimpin dapat berkembang,” ujar Ketua Komisariat Hukum Untan Cabang Pontianak, Fajar Anggreswari.

Dalam diskusi tersebut panitia menghadirkan Ketua Bidang Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Hmi (KAHMI) Kubu Raya, Abdul Muhid.

Abdul Muhid mengatakan bahwa mahasiswa penting berorganisasi terlebih mahasiswa Fakultas Hukum yang akan berperan penting dalam masyarakat.

“Sebagai mahasiswa sangat penting untuk berorganisasi. Sehingga materi kepemimpinan manajemen dan organisasi harus disosialisasikan agar menumbuhkan semangat integritas dari setiap individu mengingat untuk ke depannya. Sarjana hukum sangat diperlukan masyarakat dalam segala bidang. ” Jelas Muhid. 

Ia menjelaskan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi  dipastikan akan mempunyai banyak wawasan, jaringan yang luas dan  mampu mengaplikasikan dan memanfaatkan wawasan dan jaringan dengan baik. 

“Jadi, manfaat berorganisasi juga akan didapat ketika kita sudah memasuki dunia pekerjaan. Jaringan yang luas mampu memberikan peluang pekerjaan yang baik yang didapat kalau kita aktif berorganisasi,” kata dia.

Kepada mahasiswa Abdul ia juga berpesan untuk selalu semangat dalam mencari wawasan seperti membaca buku dan berdiskusi. Sehingga mampu beretorika dan berdialektika mumpuni. Seseorang tidak akan mampu mengucapkan hal-hal yang asing didengarnya atau dibacanya. 

“Jadilah Soekarno yang membaca buku kurang lebih 15.000 banyaknya. Sehingga kata-kata asing menjadi molekul di kepala dan mudah diucapkan dan mampu mempengaruhi, menggetarkan jiwa setiap orang yang mendengarnya,” kata dia.
 

Pewarta: Zulpa/Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019