Indonesia mengirim delegasi yang terdiri atas 120 orang ke Festival of Arts and Culture (Festival Seni dan Budaya) 2019 yang berlangsung di pusat perbelanjaan Plaza Merdeka Kuching, di Malaysia.
"Kegiatan ini sudah kami sepakati bersama dan bertujuan melalui penampilan seni budaya ini, kita bersama kawan-kawan dari negara Brunei Darussalam, Filipina, dan Malaysia ingin lebih mempererat persahabatan," kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramli di Kuching, Rabu.
Festival seni dan budaya yang awalnya digagas oleh Filipina itu, dia melanjutkan, ditujukan untuk mendekatkan hubungan negara-negara peserta.
"Usaha kedekatan ini bukan tanpa alasan karena negara-negara berdekatan ini memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang tidak jauh berbeda. Hal itu juga bisa dilihat dari kemiripan tutur bahasa, postur orang-orangnya, dan lain sebagainya," kata Nadjamuddin.
Ia menjelaskan festival seni dan budaya yang berlangsung di Kuching merupakan yang kedua, festival yang pertama berlangsung di Filipina. Brunei Darussalam akan menjadi tuan rumah festival yang ketiga.
"Indonesia kemungkinan akan menjadi tuan rumah festival budaya ini pada event keempat nanti," katanya.
Saat menjadi tuan rumah, ia melanjutkan, Indonesia ingin membawa delegasi peserta dari negara tetangga ke daerah yang kaya pesona wisata selain Bali.
"Mungkin mereka nanti akan kita bawa ke Yogyakarta atau ke Nusa Tenggara Barat. Nanti kami sebagai tuan rumah akan mempersiapkan kegiatan ini di Yogyakarta, karena daerah ini kami inginkan untuk memperlihatkan keindahan Candi Prambanan dan Borobudur, kalau tidak ada halangan persembahannya kami gelar pada malam hari di Prambanan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Kegiatan ini sudah kami sepakati bersama dan bertujuan melalui penampilan seni budaya ini, kita bersama kawan-kawan dari negara Brunei Darussalam, Filipina, dan Malaysia ingin lebih mempererat persahabatan," kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramli di Kuching, Rabu.
Festival seni dan budaya yang awalnya digagas oleh Filipina itu, dia melanjutkan, ditujukan untuk mendekatkan hubungan negara-negara peserta.
"Usaha kedekatan ini bukan tanpa alasan karena negara-negara berdekatan ini memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang tidak jauh berbeda. Hal itu juga bisa dilihat dari kemiripan tutur bahasa, postur orang-orangnya, dan lain sebagainya," kata Nadjamuddin.
Ia menjelaskan festival seni dan budaya yang berlangsung di Kuching merupakan yang kedua, festival yang pertama berlangsung di Filipina. Brunei Darussalam akan menjadi tuan rumah festival yang ketiga.
"Indonesia kemungkinan akan menjadi tuan rumah festival budaya ini pada event keempat nanti," katanya.
Saat menjadi tuan rumah, ia melanjutkan, Indonesia ingin membawa delegasi peserta dari negara tetangga ke daerah yang kaya pesona wisata selain Bali.
"Mungkin mereka nanti akan kita bawa ke Yogyakarta atau ke Nusa Tenggara Barat. Nanti kami sebagai tuan rumah akan mempersiapkan kegiatan ini di Yogyakarta, karena daerah ini kami inginkan untuk memperlihatkan keindahan Candi Prambanan dan Borobudur, kalau tidak ada halangan persembahannya kami gelar pada malam hari di Prambanan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019