Pengamat Ekonomi Untan Pontianak Eddy Suratman mengatakan Indonesia mampu hadapi tantangan ekonomi global yang semakin melambat dan diliputi ketidakpastian

“Kita percaya dan optimis, meski saat ini ekonomi dunia kurang baik atau melambat, kita masih bisa bertahan dan melewati, serta tumbuh di angka lima persen,” ujar Eddy di Pontianak, Jumat.

Eddy mengatakan optimisme itu didukung oleh komitmen Presiden yang akan mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan mempercepat pembangunan infrastruktur untuk memicu kinerja perekonomian lebih baik.

Selain itu, menurut dia, komitmen dalam hal penyederhanaan peraturan, mendorong transformasi ekonomi di era disrupsi dan reformasi birokrasi dapat ikut memperkuat daya tahan perekonomian dari tekanan eksternal.

“Prioritas Presiden yang ada, dan apabila dijalankan dengan baik, maka ekonomi kita akan baik. Apalagi pertumbuhan kita cukup baik dan inflasi menuju tiga persen saja,” kata dia.

Ia menambahkan gejala perlambatan ekonomi juga dirasakan di Eropa yang diperkirakan hanya tumbuh satu persen, AS yang diproyeksikan tumbuh dua persen maupun China yang hanya tumbuh enam persen.

“Sedikit banyak tentu akan berdampak dengan Indonesia. Namun kembali kita bisa melewati perlambatan ekonomi dunia yang ada kini dan ke depan," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Eddy juga memberikan apresiasi terhadap Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,00 persen.

Ia memprediksikan bank sentraI berpeluang kembali menurunkan suku bunga acuan sekitar 0,25 persen tahun depan.

“Jika BI7DRR diturunkan maka akan memperkuat kita. Itu juga bisa menjawab tantangan ekonomi ke depan," ujar Eddy.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019