Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan kinerja positif pertumbuhan ekonomi Indonesia di depan para delegasi negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Dalam paparannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen secara kumulatif pada tahun 2023, meskipun berada di tengah perlambatan ekonomi global akibat ketegangan geopolitik dan ancaman perubahan iklim.
“Indonesia telah menetapkan kebijakan yang baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif secara sosial, dan ramah lingkungan dengan fokus pada revitalisasi mesin konvensional, pembangunan mesin ekonomi baru, dan penguatan ketahanan dan pemberdayaan sosial.” kata Menko Airlangga dalam Diskusi Aksesi Indonesia bersama OECD di Jakarta, Rabu.
Di depan perwakilan 30 negara anggota OECD yang hadir, Menko Airlangga menyampaikan bahwa keanggotaan Indonesia di OECD dapat memperkokoh perekonomian negara melalui reformasi kebijakan yang sesuai dengan standar negara-negara maju.
Keanggotaan Indonesia dalam "klub negara maju" itu nantinya juga memainkan peran penting bagi Indonesia untuk mampu mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Indonesia perlu konsisten mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6-7 persen selama 20 tahun ke depan agar mampu keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap).
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia tetap akan menerapkan Peta Jalan Aksesi OECD Indonesia terlepas adanya pergantian pemerintahan berikutnya.
Gugus tugas nasional juga akan dibentuk guna mengawal proses aksesi. Target peluncuran peta jalan rencananya akan dipimpin Jepang dalam Rapat Dewan Menteri 2024 pada 2-3 Mei 2024 mendatang.
"Dialog terbuka sangat penting untuk bergerak maju bersama dan membangun konstituen untuk melakukan reformasi menuju kebijakan yang lebih baik. Saya berharap dapat mengunjungi Paris untuk mendiskusikan persiapan kami dengan semua delegasi OECD," kata Menko Airlangga.
Selain itu, dalam sesi makan malam bersama delegasi tersebut, Menko Airlangga juga memamerkan keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Melalui metode hitung cepat (quick count), kata dia, hasil dari Pemilu 2024 sudah terlihat. Hal itu menandakan keberhasilan penyelenggaraan pemilu sebagai wujud demokrasi Indonesia yang semakin matang.
“Quick count tidak pernah terjadi di negara lain, dan masyarakat Indonesia mempercayai hasil itu. Jadi menurut saya itu merupakan hasil bersejarah lain dari proses terbesar,” ujarnya.