PLN Unit Induk Wilayah Kalbar terus siaga dan memantau daerah rawan banjir di Kalbar agar tidak membahayakan masyarakat jika gardu distribusi terendam air.

"Tinggi gardu distribusi ke pelanggan rata - rata hanya 1,5 meter saja. Dengan kejadian banjir, sudah ada gardu dimasuki air. Ke depan daerah rawan banjir, gardu distribusi memang harus ditinggikan," ujar Senior Manager Distribusi PLN UIW Kalbar, Huslan Husein di Pontianak, Minggu.

Baca juga: 135 gardu PLN alami gangguan akibat hujan disertai angin kencang

Ia menjelaskan ada beberapa titik gardu distribusi dalam seminggu terakhir yang sempat dimasuki air banjir karena air kian naik. Meskipun terjadi selama satu hari. Namun dampaknya harus dilakukan pemadaman dan butuh waktu untuk mengeringkan atau memulihkan agar kondisi normal.

"Ada gardu yang terendam banjir seperti di daerah Tumbang Titi di Kabupaten Ketapang selama satu jam. Kemudian ada di Landak, satu hari gardu distribusi terendam sehingga harus pemadaman," kata dia.

Khusus warga di daerah rawan banjir ia berpesan kepada masyarakat jika menemukan ada instalasi listrik yang terendam air atau ada potensi terjadinya gangguan listrik maka diharapkan segera melapor ke Contact Center PLN 123 untuk telepon rumah, (0561) 123 untuk ponsel, website www.pln.co.id , Facebook PLN 123, mention Twitter @pln_123, bisa juga lewat aplikasi PLN Mobile, atau datang ke Kantor Layanan PLN terdekat.

Baca juga: PLN targetkan Sistem Khatulistiwa masuk Ketapang tahun 2022

"Dengan cepat mengetahui kondisi di lapangan melalui laporan atau partisipasi masyarakat maka semakin cepat kita bertindak agar tidak membahayakan masyarakat itu sendiri," kata dia.

Terkait personil siaga banjir sekaligus menyambut Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 pihaknya menyiagakan 1.400 personil

Kemudian ada 30 posko layanan 24 jam yang dibentuk ; satu posko di Kantor Wilayah, satu posko Kantor UP2D, delapan posko di UP3 Pontianak, tujuh posko di UP3 Singkawang, delapan posko di UP3 Sanggau, dan lima posko UP3 Ketapang.

Baca juga: Pusat Informasi Taman Nasional Gunung Palung Sukadana diresmikan
Baca juga: Warga Desa Sabaka 100 persen gunakan kompor induksi

"Seluruh Posko Siaga Banjir dan natal serta tahun baru efektif mulai beroperasi sejak tanggal 18 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. Setiap posko wajib melaporkan kondisi daerah masing-masing secara berkala dan dipantau lewat WA grup yang dibentuk untuk mempermudah komunikasi," papar dia.

Sejak awal Desember 2019 sejumlah daerah di Kalbar selalu diguyur hujan. Hal itu mengakibatkan sejumlah daerah mengalami banjir. Bahkan ada di beberapa daerah air sudah memasuki rumah warga.
   
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019