General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi hadir pada acara penyalaan listrik desa di Desa Sabaka, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, pada Rabu (18/12).  
"Kini masyarakat Desa Sabaka bisa menggunakan kompor induksi untuk memasak setelah mendapatkan sambungan listrik dari PLN," ungkap Agung.

Agung juga mengatakan, melalui program CSR yang bertajuk PLN Peduli, PLN memberikan bantuan kompor induksi kepada 160 rumah warga Desa Sabaka.

“Selain menerapkan energi berkeadilan melalui program listrik desa, PLN juga memberikan bantuan kompor induksi sebanyak 160 unit kepada warga. Diharapkan dengan adanya bantuan ini, warga Desa Sabaka akan memasak lebih aman, murah dan praktis,” kata Agung.

Baca juga: PLN pasok listrik 24 jam ke enam desa di Kalbar

Untuk melistriki Desa Sabaka, PLN telah membangun 6,9 kms jaringan tegangan menengah, 3,16 kms jaringan tegangan rendah, serta membangun 2 Unit gardu distribusi dengan total kapasitas 200 kVA.

"Aset kelistrikan yang dibangun oleh PLN ini sejatinya milik kita bersama, dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, mari kita rawat dan jaga bersama-sama. Jika ada pohon atau tanam tumbuh yang dekat dengan jaringan listrik, harap segera lapor ke Petugas PLN agar dapat segera dipangkas sehingga tidak menyebabkan terjadinya gangguan listrik," imbuh Agung.

Sementara itu,  Ketua DPRD Kabupaten Landak, Heri Saman menghimbau warga untuk memanfaatkan listrik sebaik mungkin, salah satunya dengan menerapkan gaya hidup serba listrik seperti memasak dengan kompor induksi.

Baca juga: Pemasangan listrik tenaga surya di NTT capai 7,43 MW

“Atas nama warga, kami mengucapkan terima kasih kepada PLN. Desa Sabaka kini sudah teraliri listrik, mari kita juga manfaatkan bantuan kompor induksi untuk keperluan dapur, karena memasak jadi tidak repot dan praktis,” Ujar Heri.

Senada, Kepala Desa Sabaka, Ajun (42) mengatakan, keberadaan listrik akan mendukung seluruh kegiatan warga. Ia juga mengungkapkan sebelum adanya listrik dari PLN kegiatan warga sepenuhnya bergantung pada mesin genset, semua aktifitas serba terbatas terutama di malam. Keberadaan listrik PLN pastinya akan membuka peluang usaha bagi warga Desa Sabaka.

“Dulunya untuk menghidupkan genset warga harus mengeluarkan dana dari 800-900 ribu tiap bulan,  itupun hanya untuk menghidupkan beberapa buah lampu dan kipas angin saja, tentunya sangat memberatkan.  Namun dengan adanya listrik dari PLN ini semuanya jadi serba ekonomis, biaya pengeluaran untuk listrik kini jauh lebih hemat. Dan kami juga akan memanfaatkan ini dengan menerapkan gaya hidup serba listrik, salah satunya memasak dengan menggunakan kompor induksi,” tutup Ajun.

Baca juga: PLN Kalbar tekan gangguan sambaran petir di SUTT 150
Baca juga: Tiga pelanggan PLN Kalbar kembali beralih ke layanan listrik premium
Baca juga: Ini kado hari listrik nasional ke- 74 dari PLN Kalbar

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019