Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Kusmana mengenalkan logo baru "BKKBN" yang terkesan lebih milenial ke Wakil Gubernur Ria Norsan di Pontianak, Rabu.
"Logo baru, branding baru yang tidak lagi memperlihatkan jumlah anak dan pasangan, tetapi bagaimana hati yang suci untuk mencapai perencanaan keluarga," kata Kusmana usai bertemu dengan Ria Norsan di ruang kerja Wagub Kalbar.
Selain itu, kalangan milenial dan zilenial menjadi perhatian karena menyangkut hampir 35 persen jumlah penduduk di Indonesia. Sehingga, ia melanjutkan, re-branding logo BKKBN menjadi penting sebagai sebuah cara baru dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Sementara Wagub Kalbar Ria Norsan menambahkan, logo baru tersebut memperkuat arti pentingnya cinta terhadap keluarga. "Termasuk bagaimana perencanaan terhadap keluarga, dalam menyiapkan sedini mungkin anak agar berhasil di masa depan," ujar Ria Norsan.
Selain itu, keluarga adalah cerminan kehidupan di masyarakat. Jika masyarakatnya bagus maka kehidupan di masyarakat juga bagus. "Pemprov Kalbar siap ikut mensosialisasikan logo baru ini karena membawa pesan yang strategis bagi daerah," ujar Ria Norsan.
Logo baru BKKBN tersusun dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan harmonis yang saling mengisi dengan warna biru yang elegan yang melambangkan kestabilan BKKBN dalam menjadi partner perencanaan keluarga dan masyarakat.
Logogram diadopsi dari lambang cinta yaitu hati yang merepresentasikan bahwa awal dari sebuah perencanaan adalah dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga yang didukung dengan lingkungan yang selalu mendukung.
Kemudian, BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul memfasilitasi dan menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
Kupu-kupu adalah lambang perencanaan dan proses. Hal itu dapat dilihat dari proses metamorfosis kupu-kupu dari seekor ulat hingga menjadi kupu-kupu yang indah.
Pencapaian harus direncanakan tanpa batas. Setiap jatuh harus bangun tanpa henti begitupun BKKBN tanpa lelah akan terus menjadi partner keluarga dan masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Logo baru, branding baru yang tidak lagi memperlihatkan jumlah anak dan pasangan, tetapi bagaimana hati yang suci untuk mencapai perencanaan keluarga," kata Kusmana usai bertemu dengan Ria Norsan di ruang kerja Wagub Kalbar.
Selain itu, kalangan milenial dan zilenial menjadi perhatian karena menyangkut hampir 35 persen jumlah penduduk di Indonesia. Sehingga, ia melanjutkan, re-branding logo BKKBN menjadi penting sebagai sebuah cara baru dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Sementara Wagub Kalbar Ria Norsan menambahkan, logo baru tersebut memperkuat arti pentingnya cinta terhadap keluarga. "Termasuk bagaimana perencanaan terhadap keluarga, dalam menyiapkan sedini mungkin anak agar berhasil di masa depan," ujar Ria Norsan.
Selain itu, keluarga adalah cerminan kehidupan di masyarakat. Jika masyarakatnya bagus maka kehidupan di masyarakat juga bagus. "Pemprov Kalbar siap ikut mensosialisasikan logo baru ini karena membawa pesan yang strategis bagi daerah," ujar Ria Norsan.
Logo baru BKKBN tersusun dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan harmonis yang saling mengisi dengan warna biru yang elegan yang melambangkan kestabilan BKKBN dalam menjadi partner perencanaan keluarga dan masyarakat.
Logogram diadopsi dari lambang cinta yaitu hati yang merepresentasikan bahwa awal dari sebuah perencanaan adalah dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga yang didukung dengan lingkungan yang selalu mendukung.
Kemudian, BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul memfasilitasi dan menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
Kupu-kupu adalah lambang perencanaan dan proses. Hal itu dapat dilihat dari proses metamorfosis kupu-kupu dari seekor ulat hingga menjadi kupu-kupu yang indah.
Pencapaian harus direncanakan tanpa batas. Setiap jatuh harus bangun tanpa henti begitupun BKKBN tanpa lelah akan terus menjadi partner keluarga dan masyarakat
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020