Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkuat langkah strategis dalam menekan angka stunting dan meningkatkan ketahanan gizi masyarakat.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan BKKBN Kalbar yang memaparkan progres Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan selaras dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi kelompok sasaran 3B, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Dia menjelaskan kedua program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan BKKBN dengan Badan Gizi Nasional (BGN) pada Januari 2025 sebagai upaya mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat.
Baca juga: Gibran isyaratkan kabar baik tambahan insentif kader posyandu
Harisson memberikan apresiasi atas sinergi yang sudah terbangun dan menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Kalbar terhadap program nasional tersebut.
"Program ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang tentu kami dukung sepenuhnya. Pemprov berperan dalam penyediaan lahan, perizinan, dan pembentukan Satgas MBG demi memastikan implementasi berjalan optimal," katanya.
Ia menambahkan bahwa upaya peningkatan gizi sejak dini harus dibarengi dengan penguatan kualitas hidup saat usia lanjut.
"Kita ingin masyarakat Kalbar tidak hanya hidup lebih lama, tetapi juga sehat, mandiri, dan bahagia di usia tua. Gizi baik sejak dini menjadi fondasi untuk membangun generasi kuat hingga masa depan," tuturnya.
Melalui sinergi antara Pemprov Kalbar, BKKBN, lembaga gizi, serta dukungan masyarakat dan swasta, upaya percepatan penurunan stunting diharapkan semakin optimal dan memperkuat ketahanan gizi keluarga di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Nuryamin menjelaskan bahwa pelaksanaan Program Genting melibatkan kolaborasi luas, termasuk dukungan pihak swasta melalui edukasi dan intervensi langsung.
"Bantuan yang diberikan bukan hanya edukasi, tetapi juga perbaikan jamban, penyediaan air bersih, hingga sarana kesehatan lainnya," ujarnya.
Ia menyebutkan penurunan stunting di Kalbar menunjukkan tren positif. Salah satu capaian terlihat di Kabupaten Sambas yang berhasil menekan angka stunting sebesar 0,8 persen dan memperoleh penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Capaian ini bukti nyata bahwa kerja sama lintas sektor mampu menghasilkan perubahan signifikan dalam percepatan penurunan stunting," kata Nuryamin.
Baca juga: Angka stunting di Kota Singkawang turun 48 persen
BKKBN Kalbar juga melaporkan perkembangan kerja sama dengan Badan Gizi Nasional dalam mengoperasikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Saat ini terdapat 309 dapur aktif MBG dari target 585 dapur di seluruh Kalbar.
Program untuk kelompok sasaran 3B telah berjalan sejak September, dengan target penyediaan 1.000 porsi makanan bergizi setiap hari. Seluruh pelaksanaan dipantau dan didokumentasikan secara berkala.
"Kami memastikan seluruh program berjalan terukur dan transparan agar manfaatnya benar-benar sampai kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," katanya.
Komitmen ini ditegaskan melalui audiensi antara Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar Harisson dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Nuryamin beserta jajaran di Ruang Kerja Sekda Kalbar, Kamis (13/11/2025).
Baca juga: MBG tingkatkan kualitas pendidikan
