Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar melakukan survei sekaligus verifikasi kebun kelapa dalam di Desa Padang Tikar 2, Kabupaten Kubu Raya sebagai upaya menjadikan sumber bahan baku organik.

"Survei dan verifikasi yang kita lakukan seiring dengan hadirnya PT Indowell Cipta Lancar yang saat ini mulai masuk dan siap menampung kelapa dalam milik petani. Namun perusahaan tersebut butuh kelapa dalam yang organik," ujarnya Kadisbun Kalbar Heronimus Hero di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan kelapa dalam organik tersebut akan menjadi bahan baku minyak kelapa yang organik pula. Tentu dengan begitu, ada nilai tambah yang akan didapat petani.

"Nah, saat ini perusahaan yang menampung butuh rekomendasi dari kita dan kita siap mendukung selama dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Nanti, perusahaan akan mendaftarkan dan melakukan sertifikasi kebun yang bahan bakunya organik," kata dia.

Menurut Hero yang telah melakukan kunjungan lapangan bahwa 80 persen wilayah Desa Padang Tikar 2  tersebut adalah kebun kelapa dalam. Potensi kelapa dalam sangat besar.

"Namun, selama ini kelapa dalam petani hanya dijual bulat saja atau kelapa jambul dan kopra. Kita harap ke depan ada nilai tambah lagi dari produk petani di sini," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Indowell Cipta Lancar, Yan Andria Soe mengatakan bahwa saat ini pihaknya butuh bahan baku kelapa dalam organik.

"Saat ini kita tengah mengajukan sertifikasi kebun organik ke lembaga yang memang berwenang. Tentu kita butuh rekomendasi juga dari pemerintah daerah dan bersyukur Disbun sangat menyambut baik dan membantu," kata dia.

Menurut dia, pabrik minyak kelapa murni miliknya berada di Batu Layang, Pontianak. Saat ini sudah dilakukan audit dari BPOM Pontianak.

"Saat ini minyak kelapa murni ini primadona di luar negeri. Kita menargetkan ekspor. Bahan baku dari Padang Tikar 2. Itu semua bentuk kita ikut andil dalam memberikan nilai tambah kepada petani di sana," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020