Salah satu pimpinan Tradewinds Plantations Berhard Ladang Ladong, Burhan bin Matnoor di Simunjan, Sarawak menginginkan kegiatan silahturahmi dan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) di perusahaannya agar dapat terus berlanjut.
"Kami dari pihak perusahaan tentu sangat mendukung kegiatan pelayanan KB dari BKKBN RI. Karena selain bagus untuk kami pihak perusahaan dan juga bagi pekerja-pekerja kami khususnya yang berasal dari Indonesia," kata Burhan di Sarawak, Kuching, Minggu (16/2).
Menurutnya, selama ini hampir semua perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sarawak sudah melakukan kerjasama yang baik dengan pihak KJRI Kuching. Seperti misalnya membantu para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam pengurusan perpanjangan pasport, dengan cara petugas KJRI langsung mendatangi para PMI di perusahaan kebun tersebut.
"Memang sudah seharusnya kami juga memberi perhatian kepada para pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan kami. Dengan cara ini kami juga merasa terbantu, apa lagi para pekerja yang tidak perlu lagi repot-repot ke Kuching dan harus mengularkan biaya besar hanya untuk mengurus pasport. Dan mudah-mudahan ini juga bisa terus diikuti oleh BKKBN," katanya.
Burhan yakin, bila para pekerjanya (PMI) ini diberi perhatian oleh pemerintah Indonesia, sehingga bisa merasa aman dan nyaman maka. Hasilnyapun akan dirasakan oleh pihak perusahaan, karena dengan kenyamana dan keamanan bekerja maka otomatis dapat juga mendorong kemajuan perusahaannya.
"Kami tentu siap membantu dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembuatan pasport dan pelayanan KB ini," tegasnya.
Burhan menambahkan, perhatian yang diberikan saat ini tentu merupakan modal yang sangat bernilai, terutama bagi para PMI yang bekerja di perusahaan kebun sawitnya.
"Seperti yang dijelaskan oleh Kepala BKKBN RI, dua anak cukup. Yang paling penting rencanakan kemajuan kehidupan keluarga sejak saat ini. Karena mereka ini nantinya juga akan pulang ke Indonesia karena kontrak kerjanya sudah habis disini. Dan diharapkan mereka ini bisa menjadi keluarga yang sukses," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami dari pihak perusahaan tentu sangat mendukung kegiatan pelayanan KB dari BKKBN RI. Karena selain bagus untuk kami pihak perusahaan dan juga bagi pekerja-pekerja kami khususnya yang berasal dari Indonesia," kata Burhan di Sarawak, Kuching, Minggu (16/2).
Menurutnya, selama ini hampir semua perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sarawak sudah melakukan kerjasama yang baik dengan pihak KJRI Kuching. Seperti misalnya membantu para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam pengurusan perpanjangan pasport, dengan cara petugas KJRI langsung mendatangi para PMI di perusahaan kebun tersebut.
"Memang sudah seharusnya kami juga memberi perhatian kepada para pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan kami. Dengan cara ini kami juga merasa terbantu, apa lagi para pekerja yang tidak perlu lagi repot-repot ke Kuching dan harus mengularkan biaya besar hanya untuk mengurus pasport. Dan mudah-mudahan ini juga bisa terus diikuti oleh BKKBN," katanya.
Burhan yakin, bila para pekerjanya (PMI) ini diberi perhatian oleh pemerintah Indonesia, sehingga bisa merasa aman dan nyaman maka. Hasilnyapun akan dirasakan oleh pihak perusahaan, karena dengan kenyamana dan keamanan bekerja maka otomatis dapat juga mendorong kemajuan perusahaannya.
"Kami tentu siap membantu dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembuatan pasport dan pelayanan KB ini," tegasnya.
Burhan menambahkan, perhatian yang diberikan saat ini tentu merupakan modal yang sangat bernilai, terutama bagi para PMI yang bekerja di perusahaan kebun sawitnya.
"Seperti yang dijelaskan oleh Kepala BKKBN RI, dua anak cukup. Yang paling penting rencanakan kemajuan kehidupan keluarga sejak saat ini. Karena mereka ini nantinya juga akan pulang ke Indonesia karena kontrak kerjanya sudah habis disini. Dan diharapkan mereka ini bisa menjadi keluarga yang sukses," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020