Pontianak (ANTARA) - Ratusan warga perbatasan Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, mengikuti edukasi Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat (Kalbar).
"Edukasi ini sangat kami sambut baik untuk pengetahuan soal stunting," ujar Warga Temajuk, Tono, saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Tono mengatakan rumahnya berjarak lima kilometer dari lokasi kegiatan. Namun karena informasi tentang stunting dirasa penting, ia pun tak menyia-nyiakan kegiatan tersebut.
"Saya memiliki tiga anak. Satu anak sudah menikah. Saya memiliki cucu yang berumur dua tahun. Dalam pemeriksaan oleh petugas kesehatan dulu cucu saya tidak terpapar stunting. Meski demikian, sumber nutrisi masih menjadi perhatian," ucapnya.
Hal senada dikatakan Suning (20). Menurutnya informasi cara mencegah terjadinya stunting penting, terutama dari hulu. "Seperti sejak istri hamil sampai usia anak dua tahun mesti benar-benar diperhatikan. Asupan nutrisi mesti diberikan dengan makanan yang bergizi. Informasi hal itu sangat penting," katanya.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengungkap kegiatan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra adalah kegiatan strategis.
Kegiatan itu juga dihadiri Tim Pendamping Keluarga terdiri dari kader PKK, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dan bidan. Dari ketiga personel ini mereka turun ke rumah-rumah warga untuk memberikan edukasi tentang pemahaman Bangga Kencana, termasuk pencegahan stunting.
Pada kesempatan itu ia mengungkap angka stunting di Kalbar masih 27,8 persen yang artinya dari 100 anak ada 27 sampai 28 anak terpapar stunting. Pintauli mengatakan tahun depan pemerintah pusat menargetkan angka stunting harus bisa turun di angka 14 persen.
"Untuk menuju ke 14 persen, paling tidak setiap tahun Pemprov Kalbar meski menurunkan stunting sebanyak tujuh persen. "Disosialisasi ini kami ingin memberikan ilmu pada masyarakat, sehingga paham tentang bahaya stunting," katanya.
Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin turut memberikan edukasi tentang Program Bangga Kencana. Melalui penyampaian santai dan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat jalannya edukasi berjalan santai dan mencair.
Ia juga menyertakan kuis dengan bahan pertanyaan seputar Program Bangga Kencana. Ketika pertanyaan-pertanyaan itu ia lontarkan, masyarakat pun antusias berlomba-lomba untuk menjawabnya.
Kesemua pertanyaan yang dilontarkan pun benar menunjukkan sosialisasi dan edulasi tentang pemahaman Program Bangga Kencana dapat dimengerti oleh masyarakat.