Kepala Stasiun BMKG Supadio Pontianak, Kalbar, Nanang Buchor menyatakan, wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya sempat dilanda angin kencang disertai petir dan hujan deras atau termasuk jenis squalline dan bukan angin puting beliung.

"Fenomena hujan deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi di Pontianak pada siang tadi tidak berpotensi adanya angin puting beliung," katanya di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, fenonema tersebut dari analisis menggunakan radar cuaca, yang mengindikasikan fenomena angin kencang ini termasuk jenis squalline dan bukan angin puting beliung, karena wilayah yang terdampak angin kencang cukup luas dan memang tidak ditemukan bentuk "hook echo" pada radar cuaca yang merupakan tanda adanya angin puting beliung.

Sementara itu berdasarkan data pengamatan di Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak kecepatan angin maksimum pada hari ini tercatat 19 knot (sekitar 35 km/jam), sedangkan pengamatan menggunakan data radar cuaca pada produk PPI radial velocity elevasi terendah terdeteksi kecepatan angin maksimum sebesar 40 knot di Kota Pontianak pada pukul 11.31 WIB, terangnya.

Nanang mengemukakan bahwa pihaknya telah menginformasikan peringatan dini cuaca ekstrem sebelum kejadian terjadi melalui beberapa media BMKG.

"Informasi peringatan dini cuaca ekstrem sebelumnya telah disampaikan pada pukul 10.15 WIB melalui beberapa media BMKG, seperti Website : kalbar.bmkg.go.id, media sosial instagram, facebook : Info BMKG Kalbar, aplikasi android/IOS : Info BMKG, dan beberapa media grup percakapan WhatsApp dan telegram," jelasnya.

Dari laporan masyarakat melalui media sosial, kejadian hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang hari ini berdurasi singkat dan terjadi sekitarnya pukul 11.30 WIB, lanjutnya.

Adapun sebelumnya di Kota Pontianak juga telah terjadi angin kencang yang dampaknya juga mengakibatkan kerusakan, yakni tanggal 21 Februari 2020. Kondisi saat itu juga hampir sama dengan kejadian pada hari ini, yaitu hujan lebat dan angin kencang terjadi setelah beberapa hari tidak hujan.

Pewarta: Andilala dan Ega

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020