Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membatalkan jadwal operasi kecuali yang darurat, untuk pasien karena kehabisan masker di tengah merebaknya COVID-19.
"Iya, kami sudah pontang-panting mencari masker cuma dapat satu dus dan dibagi banyak ruangan. Maka diputuskan hanya operasi 'emergency' (darurat) yang bisa dilaksanakan, yang elektif atau direncanakan ditunda besok hingga ada ketersediaan masker," kata Direktur Utama RSUD Bahteramas dr Sjarief Subijakto, di Kendari, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya berkoordinasi untuk mengadakan masker di RSUD tersebut, namun hingga kini masih belum berhasil mendapatkannya.
"Sudah menghubungi Jakarta, Makassar, dan Surabaya, tapi kosong. Kemarin minta bantuan Dinas Kesehatan Provinsi Sultra cuma dapat satu dus saja," katanya.
Sebagai solusi untuk menghadapi situasi tersebut, dirinya meminta tenaga medis membuat masker dengan menjahit kain untuk digunakan sebagai alat pelindung diri (APD) sebanyak-banyaknya.
"Solusi hari ini jahit masker pakai kain sebanyak mungkin. Insya Allah besok lancar operasi karena pakai masker kain," katanya.
Pihkanya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sultra atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari kejadian ini, demikian Sjarief Subijakto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Iya, kami sudah pontang-panting mencari masker cuma dapat satu dus dan dibagi banyak ruangan. Maka diputuskan hanya operasi 'emergency' (darurat) yang bisa dilaksanakan, yang elektif atau direncanakan ditunda besok hingga ada ketersediaan masker," kata Direktur Utama RSUD Bahteramas dr Sjarief Subijakto, di Kendari, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya berkoordinasi untuk mengadakan masker di RSUD tersebut, namun hingga kini masih belum berhasil mendapatkannya.
"Sudah menghubungi Jakarta, Makassar, dan Surabaya, tapi kosong. Kemarin minta bantuan Dinas Kesehatan Provinsi Sultra cuma dapat satu dus saja," katanya.
Sebagai solusi untuk menghadapi situasi tersebut, dirinya meminta tenaga medis membuat masker dengan menjahit kain untuk digunakan sebagai alat pelindung diri (APD) sebanyak-banyaknya.
"Solusi hari ini jahit masker pakai kain sebanyak mungkin. Insya Allah besok lancar operasi karena pakai masker kain," katanya.
Pihkanya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sultra atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari kejadian ini, demikian Sjarief Subijakto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020