Jakarta (ANTARA) - Setahun dalam sunyi, akhirnya Wakatobi kembali terhubung lewat jalur udara, akses baru menuju "surga bawah laut" Indonesia, sekaligus membangkitkan kembali denyut pariwisata baharinya yang sempat mati suri.
Sebagai destinasi yang dikenal dengan keindahan bawah laut yang menakjubkan, kehadiran transportasi yang cepat menjadi kunci utama untuk menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Wakatobi sendiri merupakan akronim yang berasal dari gabungan empat nama pulau utama, yakni Wangi-Wangi; Kaledupa; Tomia; dan Binongko. Keempat pulau ini membentuk kawasan wisata bahari yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya.
Selama ini, keterbatasan akses menjadi salah satu tantangan besar bagi daerah Wakatobi, salah satu kabupaten yang memiliki keindahan bahari di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Oleh karena itu, hadirnya penerbangan langsung ke Wakatobi adalah angin segar yang dinantikan banyak pihak. Sebab, jarak tempuh menuju daerah itu kurang lebih memakan waktu sekitar 10 jam bila menggunakan kapal laut dari Kota Kendari, yang merupakan Ibu Kota Provinsi.
Melalui penerbangan langsung ke Wakatobi, itu tidak hanya menghemat waktu perjalanan, tetapi juga memberi peluang baru bagi sektor pariwisata yang sebelumnya terkendala oleh masalah konektivitas.
Penerbangan itu menjadi momen penting yang memicu optimisme di kalangan masyarakat dan pelaku usaha setempat.
Selain memperpendek waktu perjalanan, konektivitas udara ini mampu memperkuat jaringan transportasi ke wilayah timur Indonesia, utamanya meningkatkan sektor pariwisata.
Penerbangan baru
Kehadiran rute baru ke Wakatobi merupakan langkah nyata untuk membangun konektivitas di kawasan yang penuh potensi ini. Keindahan laut Wakatobi yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan dunia akan kembali terjangkau.
Dikenal pula sebagai salah satu kawasan "segitiga karang dunia", Wakatobi memiliki kekayaan alam bawah laut yang sulit ditandingi. Ragam terumbu karang hingga ikan langka, menjadikan tempat ini surga bagi para penyelam dan pecinta alam bawah laut.
Dengan akses yang lebih mudah, kawasan ini bakal mengundang lebih banyak wisatawan serta memajukan perekonomian setempat.
Moda transportasi udara tentu membawa harapan baru bagi masyarakat Wakatobi, menghidupkan kembali pariwisata yang cukup lama tertidur dari kunjungan wisatawan.
Kementerian Perhubungan mengumumkan penerbangan perdana rute Makassar-Wakatobi yang dioperasikan Super Air Jet sebagai langkah penting dalam meningkatkan konektivitas pariwisata di kawasan Indonesia timur.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa menyatakan rute penerbangan baru itu sebagai salah satu komitmen nyata Pemerintah dalam mendukung peningkatan aksesibilitas ke destinasi wisata unggulan, termasuk Wakatobi keindahan baharinya begitu menakjubkan.
Penerbangan perdana dari Makassar menuju Wakatobi menggunakan pesawat Airbus A320-200 dengan Nomor Registrasi PK-SJM dan diberangkatkan pada Kamis, pukul 12.00 WITA.
Pesawat itu dijadwalkan melayani rute pergi-pulang Makassar-Wakatobi setiap hari Senin dan Kamis, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 20 menit.
Surga bawah laut
Wakatobi sering dijuluki "surga bawah laut" karena keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa. Terletak di Sulawesi Tenggara, Wakatobi merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan kekayaan terumbu karang, keanekaragaman hayati laut, serta spot-spot penyelaman yang terkenal di seluruh dunia.
Taman Nasional Wakatobi bahkan dianggap sebagai salah satu tujuan utama untuk snorkeling dan diving, menarik wisatawan lokal dan internasional yang ingin menikmati keindahan lautnya.
Terumbu karang di Wakatobi adalah salah satu yang paling beragam di dunia, mencakup ratusan spesies dengan warna dan bentuk unik. Kehidupan laut yang memesona ini menciptakan ekosistem kaya yang membuat para wisatawan takjub.
Menyelam di perairan Wakatobi menawarkan pengalaman tak tertandingi, seolah menjelajah seluruh dunia bawah laut. Dengan 90 persen jenis terumbu karang dunia, Wakatobi menjadi tempat yang ideal bagi pecinta laut dan penyelam.
Di seluruh dunia, terdapat sekitar 850 jenis karang, dan 750 jenis di antaranya ditemukan di Wakatobi. Ini menjadikan Wakatobi sebagai kawasan yang hampir mewakili keanekaragaman terumbu karang dunia, memberikan kesempatan bagi penyelam untuk melihat berbagai bentuk dan warna yang unik.
Di wilayah lain, seperti Laut Karibia, hanya ada sekitar 50 jenis terumbu karang, sementara Laut Atlantik memiliki 350 jenis, dan Laut Merah sekitar 300 jenis. Fakta ini makin memperkuat posisi Wakatobi sebagai destinasi utama bagi penyelam dan penggemar ekosistem laut.
Menghadirkan kembali penerbangan ke Wakatobi adalah langkah strategis penuh harapan, membuka gerbang bagi wisatawan Nusantara dan mancanegara untuk kembali terpukau oleh keajaiban pariwisata bahari di "surga bawah laut" Indonesia.
Editor: Achmad Zaenal M
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menghidupkan jalur udara menuju "surga bawah laut"