Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat akan melakukan ritual adat tolak bala yang dikenal dengan
Pantabakng Binua sebagai bentuk respon dan upaya masyarakat Dayak mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Bengkayang.
"Ritual adat tersebut untuk mencegah atau mengusir, segala apapun bentuknya termasuk, kejahatan, hama, wabah penyakit yang menular, yang akan merusak tanaman, manusia, dan ternak," ujar Ketua DAD Kabupaten Bengkayang, Martinus Kajot saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa dalam ritual yang dikenal juga Besamsam, kampung ditutup selama 1- 3 hari.
"Besansam biasanya dilakukan 1-3 hari sesuai dengan kesepakatan bersama masyarakat. Dengan tujuan untuk cuci kampung, menghindari dari bala penyakit, hama, musibah dan hal-hal yang tidak baik lainnya," kata dia.
Kajot menambahkan bahwa seharusnya dalam kondisi negara atau daerah seperti ini adat Besamsam ini dilakukan untuk menawar, menyejukkan suatu kampung atau kabupaten Bengkayang saat ini.
Oleh sebab itu mulai Senin 23 Maret 2020, masyarakat adat akan membuat "Pantabakng" di empat penjuru yakni pertama, dititik Nol Batas Negara di Jagoi Babang oleh Benua Jagoi. Kedua, di Batas Wilayah Kabupaten Bengkayang dengan Sambas di Ledo oleh Binua Ledo. Ketiga, di Batas Singkawang- Bengkayang di Kecamatan Monterado oleh Binua Gajekng. Keempat, di Batas Landak-Bengkayang Kecamatan Teriak oleh Pajanang Banyadu.
"Untuk titik pusat kegiatan adalah di Rumah Adat Dayak Ramin Bantang Bengkayang. Kita akan Pasang Tonok Binua oleh Binua Palayo. Setelah itu kita se-Kabupaten Bengkayang akan Balalak 1 malam 1 hari pada tanggal 24 Maret 2020," kata dia.
Kajot mengimbau kepada masyarakat yang ingin selamat dan menyelamatkan daerahnya harus menghormati adat istiadat yang ada.
"Kita harus hormati yang mengerti tentang adat istiadat bukan kita lakukan untuk menonjolkan budaya kita kepada orang lain
Ini adat kita lakukan dalam keadaan darurat. Mohon di mengerti di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung. Kalau hal itu yang kita lakukan saya yakin kita akan selamat dari segala penyakit berjangkit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Pantabakng Binua sebagai bentuk respon dan upaya masyarakat Dayak mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Bengkayang.
"Ritual adat tersebut untuk mencegah atau mengusir, segala apapun bentuknya termasuk, kejahatan, hama, wabah penyakit yang menular, yang akan merusak tanaman, manusia, dan ternak," ujar Ketua DAD Kabupaten Bengkayang, Martinus Kajot saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa dalam ritual yang dikenal juga Besamsam, kampung ditutup selama 1- 3 hari.
"Besansam biasanya dilakukan 1-3 hari sesuai dengan kesepakatan bersama masyarakat. Dengan tujuan untuk cuci kampung, menghindari dari bala penyakit, hama, musibah dan hal-hal yang tidak baik lainnya," kata dia.
Kajot menambahkan bahwa seharusnya dalam kondisi negara atau daerah seperti ini adat Besamsam ini dilakukan untuk menawar, menyejukkan suatu kampung atau kabupaten Bengkayang saat ini.
Oleh sebab itu mulai Senin 23 Maret 2020, masyarakat adat akan membuat "Pantabakng" di empat penjuru yakni pertama, dititik Nol Batas Negara di Jagoi Babang oleh Benua Jagoi. Kedua, di Batas Wilayah Kabupaten Bengkayang dengan Sambas di Ledo oleh Binua Ledo. Ketiga, di Batas Singkawang- Bengkayang di Kecamatan Monterado oleh Binua Gajekng. Keempat, di Batas Landak-Bengkayang Kecamatan Teriak oleh Pajanang Banyadu.
"Untuk titik pusat kegiatan adalah di Rumah Adat Dayak Ramin Bantang Bengkayang. Kita akan Pasang Tonok Binua oleh Binua Palayo. Setelah itu kita se-Kabupaten Bengkayang akan Balalak 1 malam 1 hari pada tanggal 24 Maret 2020," kata dia.
Kajot mengimbau kepada masyarakat yang ingin selamat dan menyelamatkan daerahnya harus menghormati adat istiadat yang ada.
"Kita harus hormati yang mengerti tentang adat istiadat bukan kita lakukan untuk menonjolkan budaya kita kepada orang lain
Ini adat kita lakukan dalam keadaan darurat. Mohon di mengerti di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung. Kalau hal itu yang kita lakukan saya yakin kita akan selamat dari segala penyakit berjangkit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020