Masker di Kayong Utara langka dan sulit didapat di apotek yang ada. Bahkan di sebagian apotek memberi tulisan di depan kasir menerangkan bahwa pelindung mulut tersebut telah habis.
"Iya sudah habis 3 hari yang lalu, itu pun stok yang ada stok lama, kalau sekarang sulit didapat," kata salah satu karyawan apotek di Sukadana, Sutina, Kamis.
Meski sulit mendapatkan masker, namun apotek tempat ia bekerja tetap menjual dengan harga normal.
"Harga satu box Rp34 ribu. Pembelian dibatasi maksimal 10 lembar per orang," kata dia.
Baca juga: Stok barang menipis, masker di Pontianak mulai sulit dicari
Sedangkan untuk hand sanitizer saat ini masih tersedia di apotek yang berada di Jalan Tanjungpura tersebut walaupun di daerah lain saat ini mengalami kelangkaan.
Kelangkaan masker disayangkan oleh masyarakat. Salah seorang warga Sukadana Molyadi menyayangkan kelangkaan masker yang seharusnya tidak terjadi sebagai salah satu upaya masyarakat melindungi diri dari virus yang berbahaya tersebut.
"Bagaimana masyarakat mau melindungi diri, kalau alat perlindungan diri mereka sulit dicari di tengah gencar - gencarnya pemerintah menyuruh masyarakat taat dan mematuhi peraturan pemerintah terkait penanganan corona," kata dia.
Dirinya pun menilai sebagian apotek menjual hand sanitizer saat ini diatas harga normal sehingga membuat masyarakat berfikir dua kali untuk membelinya.
Baca juga: Jerman kehilangan 6 juta masker di bandara Kenya
"Untuk 60 ml saja harganya mencapai Rp29 ribu hand sanitizer, tentu ini sangat memberatkan kami sebagai masyarakat kecil," imbuhnya.
Kelangkaan masker juga dikeluhkan petugas medis yang ada di Kayong Utara, sebagai salah satu perlindungan diri mereka terutama kontak langsung dengan pasien yang sedang sakit.
"Kitakan tidak tahu, pasien mana yang mengidap virus corona tersebut, tentu sangat berbahaya bagi petugas medis seperti saya ini. Kita berharap masker terutama mudah didapat disini, ini untuk kami saja kesulitan mendapatkan masker, apalagi untuk masyarakat banyak di luar sana," kata salah satu petugas medis yang enggan di sebutkan namanya.
Baca juga: Menteri Urusan Pertambangan dan Energi Brazil positif corona
Baca juga: Pewarta Foto Indonesia bagikan 1.000 masker di Jakarta
Baca juga: Keluarga besar PDIP Kalbar bagi-bagi masker dan telur rebus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Iya sudah habis 3 hari yang lalu, itu pun stok yang ada stok lama, kalau sekarang sulit didapat," kata salah satu karyawan apotek di Sukadana, Sutina, Kamis.
Meski sulit mendapatkan masker, namun apotek tempat ia bekerja tetap menjual dengan harga normal.
"Harga satu box Rp34 ribu. Pembelian dibatasi maksimal 10 lembar per orang," kata dia.
Baca juga: Stok barang menipis, masker di Pontianak mulai sulit dicari
Sedangkan untuk hand sanitizer saat ini masih tersedia di apotek yang berada di Jalan Tanjungpura tersebut walaupun di daerah lain saat ini mengalami kelangkaan.
Kelangkaan masker disayangkan oleh masyarakat. Salah seorang warga Sukadana Molyadi menyayangkan kelangkaan masker yang seharusnya tidak terjadi sebagai salah satu upaya masyarakat melindungi diri dari virus yang berbahaya tersebut.
"Bagaimana masyarakat mau melindungi diri, kalau alat perlindungan diri mereka sulit dicari di tengah gencar - gencarnya pemerintah menyuruh masyarakat taat dan mematuhi peraturan pemerintah terkait penanganan corona," kata dia.
Dirinya pun menilai sebagian apotek menjual hand sanitizer saat ini diatas harga normal sehingga membuat masyarakat berfikir dua kali untuk membelinya.
Baca juga: Jerman kehilangan 6 juta masker di bandara Kenya
"Untuk 60 ml saja harganya mencapai Rp29 ribu hand sanitizer, tentu ini sangat memberatkan kami sebagai masyarakat kecil," imbuhnya.
Kelangkaan masker juga dikeluhkan petugas medis yang ada di Kayong Utara, sebagai salah satu perlindungan diri mereka terutama kontak langsung dengan pasien yang sedang sakit.
"Kitakan tidak tahu, pasien mana yang mengidap virus corona tersebut, tentu sangat berbahaya bagi petugas medis seperti saya ini. Kita berharap masker terutama mudah didapat disini, ini untuk kami saja kesulitan mendapatkan masker, apalagi untuk masyarakat banyak di luar sana," kata salah satu petugas medis yang enggan di sebutkan namanya.
Baca juga: Menteri Urusan Pertambangan dan Energi Brazil positif corona
Baca juga: Pewarta Foto Indonesia bagikan 1.000 masker di Jakarta
Baca juga: Keluarga besar PDIP Kalbar bagi-bagi masker dan telur rebus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020