Harimau sumatera liar terluka akibat jerat dan harus dievakuasi dari hutan tanaman industri di Provinsi Riau, diberi nama Corina karena mengalami insiden di saat dunia mengalami wabah virus corona penyebab COVID-19.

“Corina nama yang diberikan kepada harimau sumatera tersebut, sebagai pengingat bahwa itu terjerat di saat dunia sedang disibukkan dengan berita tentang virus corona. Hal itu sebagai pengingat saja,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Selasa.

Baca juga: Bonita dan Atan Bintang akan dilepasliarkan akhir Juli

Sebelumnya, Tim BBKSDA Riau dibantu PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengevakuasi seekor harimau sumatera liar yang terjerat di dalam konsesi hutan tanaman industri perusahaan tersebut di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, pada Minggu (29/3).

Ia mengatakan harimau berkelamin betina tersebut kini sudah berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Sumatera Barat, yang dikelola oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Satwa langka bernama latin panthera tigris sumatrae itu kini dalam pengawasan tim medis.

“Kondisi saat ini cenderung membaik dari agresivitasnya, sudah mau makan dan minum,” katanya.

Ia mengatakan tim medis PRHSD dan BBKSDA akan berupa menyembuhkan luka di kaki depan harimau yang cukup parah akibat sudah jerat nilon selama tiga hari.

Baca juga: Perilaku Sepasang Harimau Sumatera Tertangkap Kamera Jebak TNBBS

Pihak BBKSDA Riau berterima kasih kepada manajemen PT RAPP karena cepat melaporkan kasus harimau sumatera tersebut karena kalau kondisinya semakin parah, akan sulit untuk proses penyembuhan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan karena dengan semakin cepat sembuh, harimau sumatera ini bisa dilepasliarkan di tempat yang sesuai dengan habitatnya,” katanya.

Hasil observasi terhadap harimau menunjukkan bahwa satwa dilindungi tersebut berkelamin betina yang diperkirakan berusia di bawah lima tahun. Harimau tersebut memiliki panjang badan 170 centimeter, dan berat 85-90 kilogram. 
Baca juga: Kekerabatan Harimau Rimbang Baling-Tesso Nilo Diteliti

 

Pewarta: FB Anggoro

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020