Hasil rapid test antibodi Bupati Sintang, Jarot Winarno menunjukkan nonreaktif atau negatif COVID-19.
"Dinkes Kabupaten Sintang telah melakukan rapid test pada 300 orang, diantaranya, PDP, ODP dan para petugas kesehatan di garda terdepan dan para relawan, serta anggota Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang selalu berhubungan dengan banyak masyarakat, termasuk saya yang rentan, alhamdulillah hasilnya negatif," kata Jarot Winarno di Sintang, Selasa.
Ia menyampaikan, rapid test yang dilakukan itu merupakan upaya untuk menelusuri kasus COVID-19 di Sintang.
"Kita berperang melawan COVID-19, yang hingga saat ini, di Sintang belum ada satupun kasus positif COVID-19, termasuk pasien status PDP juga belum ditemukan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh, menjelaskan rapid test merupakan test cepat untuk memeriksa apakah ada antibodi yang terbentuk akibat infeksi virus. Bisa menggunakan whole blood atau serum, hasilnya bisa diketahui dalam waktu sekitar 15 menit.
"Rapid test yang dilakukan bukan sebagai diagnosa pasti COVID-19, karena bisa saja ada infeksi virus lain yang juga bisa menyebabkan hasil tesnya mendeteksi awal adanya infeksi virus. Apabila ada hasil reaktif atau positif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR menggunakan swab tenggorokan," jelasnya.
Dengan menggunakan rapid test ini, maka sebagai langkah awal untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus di dalam tubuh seseorang. Apabila ada hasil reaktif atau positif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR menggunakan swab tenggorokan.
"Tadi bupati sudah menjalani rapid test, yang hasil nonreaktif atau negatif COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Dinkes Kabupaten Sintang telah melakukan rapid test pada 300 orang, diantaranya, PDP, ODP dan para petugas kesehatan di garda terdepan dan para relawan, serta anggota Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang selalu berhubungan dengan banyak masyarakat, termasuk saya yang rentan, alhamdulillah hasilnya negatif," kata Jarot Winarno di Sintang, Selasa.
Ia menyampaikan, rapid test yang dilakukan itu merupakan upaya untuk menelusuri kasus COVID-19 di Sintang.
"Kita berperang melawan COVID-19, yang hingga saat ini, di Sintang belum ada satupun kasus positif COVID-19, termasuk pasien status PDP juga belum ditemukan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh, menjelaskan rapid test merupakan test cepat untuk memeriksa apakah ada antibodi yang terbentuk akibat infeksi virus. Bisa menggunakan whole blood atau serum, hasilnya bisa diketahui dalam waktu sekitar 15 menit.
"Rapid test yang dilakukan bukan sebagai diagnosa pasti COVID-19, karena bisa saja ada infeksi virus lain yang juga bisa menyebabkan hasil tesnya mendeteksi awal adanya infeksi virus. Apabila ada hasil reaktif atau positif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR menggunakan swab tenggorokan," jelasnya.
Dengan menggunakan rapid test ini, maka sebagai langkah awal untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus di dalam tubuh seseorang. Apabila ada hasil reaktif atau positif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR menggunakan swab tenggorokan.
"Tadi bupati sudah menjalani rapid test, yang hasil nonreaktif atau negatif COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020