Sejumlah pengusaha, baik tergabung dalam asosiasi maupun mandiri yang bergerak di berbagai sektor di Kalbar, membagikan bantuan sembako kepada karyawan di Kota Pontianak yang menghadapi kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat pandemi COVID-19.

Penyerahan paket sembako, antara lain berupa beras, susu, gula, dan minyak makan itu, secara simbolis dilakukan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono kepada para penerima.

"Kami dari Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan terima kasih banyak kepada pelaku usaha yang telah ikut dan peduli memberikan bantuan kepada warga yang terdampak wabah COVID-19," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Sabtu.

Ia menyebutkan saat ini Pemkot Pontianak tidak menutup tempat pelaku usaha, namun membatasi agar tidak menjadi tempat berkumpul banyak orang.

"Warkop (warung kopi) dan rumah makan serta lainnya tidak kita tutup. Kita persilakan buka namun jangan makan di tempat tapi dibungkus dalam rangka menjaga jarak sosial," katanya.

Ia mengajak masyarakat disiplin menerapkan kebijakan jaga jarak dan sosial, serta berperilaku hidup sehat, pasalnya saat ini sudah 14 orang positif COVID-19 di Pontianak.

"Bahkan dalam 'rapid test' (tes cepat) terbaru ada 60 warga Pontianak, termasuk tenaga medis reaktif. Saat ini Pontianak sudah menjadi wilayah bisa menularkan virus dari warga bukan dari bawaan. Jadi masyarakat tetap mencegah dari terpapar COVID-19. Di sisi lain mari bersama membantu sesama kepada masyarakat terdampak seperti dilakukan pengusaha ini," katanya.

Koordinator pemberian bantuan dari asosiasi dan pengusaha yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pontianak Andreas Acui Simanjaya mengatakan bantuan itu bentuk partisipasi pihaknya dalam penanganan dampak COVID-19.

"Bantuan kita berikan kepada karyawan yang di-PHK dan dirumahkan. Kita menyiapkan paket bantuan dan pemerintah yang membagikan kepada penerima. Bantuan yang ada untuk membantu mereka yang hilang penghasilan," katanya.

Ia menjelaskan saat ini ratusan karyawan di-PHK di Kota Pontianak dan kurang lebih seribu karyawan dirumahkan dampak COVID-19.

"Itu baru yang formal. Sektor informal kita yakin lebih banyak terdampak wabah ini dan tentu kita sasar," katanya.

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalbar Jusdar menambahkan pihaknya terlibat dalam aksi itu untuk meringankan beban karyawan di-PHK dan dirumahkan, serta membantu masyarakat yang kehilangan pendapatan.

"Saya percaya kita bersatu dan saling membantu, mulai antartetangga dan lainnya, semua bisa dilewati krisis ini dengan baik," katanya.

Di Kota Pontianak, sejauh ini sektor jasa perhotelan dan restoran serta lainnya yang masih mendominasi adanya karyawan dirumahkan atau di-PHK dampak pandemi COVID-19.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020