Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta menyatakan empat tenaga medisnya positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19).
Kepala Bagian Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan di Yogyakarta, Senin, mengatakan empat tenaga medis itu terdiri atas tiga orang dokter dan seorang perawat.
"Yang saya sebutkan tadi hasilnya positif (COVID-19) semua," kata Banu.
Baca juga: Separuh petugas kesehatan terinfeksi corona di tempat kerja
Menurut Banu, tiga dokter yang dinyatakan positif COVID-19, terinfeksi ketika ketiganya bersinggungan di DKI Jakarta. Demikian pula dengan satu perawat juga terpapar setelah bersinggungan dari DKI Jakarta.
Oleh sebab itu, kendati empat tenaga medis di RSUP Dr Sardjito positif COVID-19, Banu memastikan bahwa hingga kini belum ada penularan lokal virus corona baru, khususnya di kalangan tenaga medis di RSUP Dr Sardjito.
"Jadi belum ada paparan lokal untuk tenaga medis kita," kata dia.
Saat ini keempat tenaga medis itu telah diisolasi. Berdasarkan uji swab yang dilakukan sebanyak tiga kali, seluruhnya masih menunjukkan hasil positif COVID-19.
"Tapi secara klinis kondisinya membaik artinya tidak ada keluhan pemberat tapi swab bersangkutan belum menunjukkan negatif," kata dia.
Baca juga: 4 warga Penajam positif terinfeksi COVID-19, 61 tenaga medis diisolasi
Untuk melindungi tenaga medis dari paparan COVID-19, ia mengatakan seluruh pasien atau pengunjung RSUP Dr Sardjito diwajibkan menggunakan masker. Setiap orang yang masuk ke rumah sakit itu harus melalui pengecekan suhu tubuh.
Ia juga meminta setiap pasien yang masuk ke RSUP Dr Sardjito bersikap jujur saat memberikan keterangan kepada tenaga medis terkait kondisi fisik maupun riwayat aktivitasnya sebelum sakit.
"Kami ingin melindungi tenaga medis yang ada di rumah sakit ini sebagai garda terdepan melawan COVID-19 sehingga jangan sampai tertular oleh pasien yang tidak jujur," kata dia.
Baca juga: Pasien pertama positif COVID-19 Solok, terinfeksi dari menantunya baru datang dari Jakarta
Baca juga: Temukan 16 kasus terinfeksi corona, Venezuela karantina seluruh negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Kepala Bagian Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan di Yogyakarta, Senin, mengatakan empat tenaga medis itu terdiri atas tiga orang dokter dan seorang perawat.
"Yang saya sebutkan tadi hasilnya positif (COVID-19) semua," kata Banu.
Baca juga: Separuh petugas kesehatan terinfeksi corona di tempat kerja
Menurut Banu, tiga dokter yang dinyatakan positif COVID-19, terinfeksi ketika ketiganya bersinggungan di DKI Jakarta. Demikian pula dengan satu perawat juga terpapar setelah bersinggungan dari DKI Jakarta.
Oleh sebab itu, kendati empat tenaga medis di RSUP Dr Sardjito positif COVID-19, Banu memastikan bahwa hingga kini belum ada penularan lokal virus corona baru, khususnya di kalangan tenaga medis di RSUP Dr Sardjito.
"Jadi belum ada paparan lokal untuk tenaga medis kita," kata dia.
Saat ini keempat tenaga medis itu telah diisolasi. Berdasarkan uji swab yang dilakukan sebanyak tiga kali, seluruhnya masih menunjukkan hasil positif COVID-19.
"Tapi secara klinis kondisinya membaik artinya tidak ada keluhan pemberat tapi swab bersangkutan belum menunjukkan negatif," kata dia.
Baca juga: 4 warga Penajam positif terinfeksi COVID-19, 61 tenaga medis diisolasi
Untuk melindungi tenaga medis dari paparan COVID-19, ia mengatakan seluruh pasien atau pengunjung RSUP Dr Sardjito diwajibkan menggunakan masker. Setiap orang yang masuk ke rumah sakit itu harus melalui pengecekan suhu tubuh.
Ia juga meminta setiap pasien yang masuk ke RSUP Dr Sardjito bersikap jujur saat memberikan keterangan kepada tenaga medis terkait kondisi fisik maupun riwayat aktivitasnya sebelum sakit.
"Kami ingin melindungi tenaga medis yang ada di rumah sakit ini sebagai garda terdepan melawan COVID-19 sehingga jangan sampai tertular oleh pasien yang tidak jujur," kata dia.
Baca juga: Pasien pertama positif COVID-19 Solok, terinfeksi dari menantunya baru datang dari Jakarta
Baca juga: Temukan 16 kasus terinfeksi corona, Venezuela karantina seluruh negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020