Masuknya jaringan listrik dari PLN dari dari Kecamatan Meliau dan Toba di Kabupaten Sanggau hingga ke Kecamatan Simpang Hulu di Kabupaten Ketapang ikut mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya ekonomi di daerah tersebut.

Menurut General Manager PLN Kalbar, Agung Murdifi, untuk menghubungkan ketiga kecamatan tersebut pihaknya telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV sepanjang 46,66 Kms (kilometer sirkuit), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 52,27 Kms, gardu distribusi sebanyak 21 unit, serta instalasi listrik lainnya dengan total investasi senilai Rp31,5 miliar.

Upaya yang dilakukan oleh PLN tentunya akan mengurangi beban warga yang selama ini tergantung dengan mesin genset untuk menunjang aktifitas sehari-hari.

"Ada 855 rumah yang akan segera menikmati listrik, dan ada 3.790 pelanggan yang akan menikmati listrik nonstop 24 jam. Keberadaan listrik PLN pastinya akan memangkas pengeluaran mereka yang selama ini cukup besar untuk menghidupkan mesin genset," kata Agung.

Koh Acoi (48), pedagang toko kelontong di Kecamatan Simpang Hulu, merasa sangat bersyukur dengan beroperasinya listrik PLN selama 24 jam. Menurutnya, usaha berjualan barang-barang kelontong yang telah dijalani selama 6 tahun terakhir ini pastinya akan maju karena biaya operasional dapat dihemat lebih dari 5o persen.

"Selama ini kami sangat tergantung dengan mesin genset sehingga pengeluaran biaya operasional jadi mahal, dan ini tentunya berimbas pada harga jual barang-barang yang yang ada di toko. Menggunakan listrik PLN pastinya akan memangkas biaya hingga 50 persen lebih," ungkap Koh Acoi.

Kecamatan Simpang Hulu memiliki 15 desa yang rata-rata penduduknya mendapatkan penghasilan dari sektor pertanian dan perkebunan. Sementara Dusun Balai Berkuak Desa Balai Pinang menjadi kawasan sentra aktifitas perekonomian di Kecamatan Simpang Hulu.

Keberadaan listrik diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dunia usaha dan bisnis pun akan semakin tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, Agung menghimbau kepada masyarakat yang memiliki pohon dan tanam tumbuh yang berada di sekitar jaringan listrik agar bersedia dan merelakan untuk dipangkas ataupun ditebang.

"Jaringan listrik yang dibangun ini adalah milik kita bersama karena keberadaannya untuk menunjang aktifitas kita sehari-hari, untuk itu diperlukan kepedulian kita bersama untuk menjaganya agar pasokan listriknya jadi lebih andal," tegas Agung.

Pewarta: Rilis

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020