PLN Kalbar siagakan 1440 petugas  teknik dan pegawai di seluruh Unit-unit layanan dalam rangka mengamankan pasokan listrik jelang dan saat perayaan lebaran Idul Fitri 1441 H.

"Untuk peralatan PLN Kalbar mensiagakan 3 Unit mobile Tim PDKB, 36 unit genset mobile, 1 unit UPS berkapasitas 100 kVA dan 17 unit gardu bergerak untuk mengantisipasi amankan pasokan listrik jika sewaktu-waktu diperlukan," ujar General Manager PLN Kalbar, Agung Murdifi di Pontianak, Sabtu.

Ia menyebutkan bahwa untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik pihaknya juga telah dilakukan berbagai upaya pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik, mulai sisi pembangkit, penyaluran, hingga pendistribusian ke rumah-rumah pelanggan.

"Kami telah melakukan berbagai perawatan dan pemeliharaan jaringan distribusi yang berhubungan langsung dengan rumah pelanggan," jelas dia.

Ia menambahkan bahwa untuk pemeliharaan Right of Way (ROW) jaringan distribusi pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan pemangkasan dan penebangan pohon di ruang terbuka umum, serta bergotong - royong bersama warga melaksanakan pemangkasan pohon dan tanam tumbuh yang dekat dengan jaringan listrik. Kemudian pihaknya juga mendata lokasi kegiatan ibadah, mensupervisi serta memeriksa kondisi genset dan instalasi bangunan.

"Selama perayaan lebaran tentunya masyarakat menginginkan listrik tetap menyala, apalagi masih dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, di mana warga pada umumnya banyak yang beraktivitas di rumah. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan layanan kelistrikan, kami siagakan 1440 orang petugas yang terdiri dari 1.253 petugas layanan teknik dan 187 pegawai yang siaga selama 24 jam," ungkap Agung.

Pemeliharaan preventif secara terpadu juga telah dilakukan oleh tim PDKB, serta melakukan razia layang-layang bersama petugas dan tokoh masyarakat.

Diakuinya, tantangan yang dihadapi dalam menjaga keandalan pasokan listrik antara lain masih adanya pohon di sekitar jaringan listrik yang berpotensi menyebabkan gangguan. Sementara jarak aman antara pohon dengan jaringan listrik minimal 3 meter.

Selain itu masih ada masyarakat yang gemar bermain layang-layang terutama bertali kawat di sekitar jaringan listrik. Hal ini tentunya berpotensi mengganggu jaringan listrik hingga menyebabkan padam.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keandalan pasokan listrik dengan cara merelakan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki yang dekat jaringan listrik serta tidak bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat, karena berpotensi terjadi gangguan hingga menyebabkan padam," tegas Agung.

Ditambahkannya pula agar masyarakat tidak melakukan aktifitas di dekat jaringan listrik.

"Jika menemukan potensi terjadinya gangguan listrik dapat menghubungi Contact Center PLN 123 atau melalui WA Group PLN Menyapa," kata dia.

Baca juga: PLN siap jalankan skenario "News Normal" setelah lebaran
Baca juga: PLN pastikan tarif listrik tidak naik

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020