Khatib menyampaikan hikmah di balik pandemi COVID-19 dalam Shalat Idul Fitri di Masjid Jamiatus Syura, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
"Mari kita bersyukur, meskipun di tengah pandemi COVID-19, hikmahnya telah memaksa semua keluarga di seluruh dunia untuk melakukan aktivitas di rumah dan berkumpul dengan keluarga," kata Ustadz Arif Sofyan saat menyampaikan khotbah Shalat Id di Pontianak, Minggu.
Selain itu, menurut dia, tempat-tempat maksiat, termasuk tempat berjudi, juga ditutup guna meminimalkan risiko penularan virus.
"Langit dan udara menjadi bersih, karena secara otomatis aktivitas manusia di seluruh dunia terhenti sehingga sangat berdampak pada lingkungan," katanya.
"Dan dampak yang luar biasa juga, maka saudara-saudara Muslim juga mempunyai kesempatan dalam membersihkan hajar aswad yang sejak 100 tahun lebih tidak sempat dibersihkan karena padatnya kunjungan umat Muslim dalam melaksanakan ibadah di sana," ujarnya merujuk pada hajar aswad di dalam Kakbah di Mekkah, Arab Saudi.
Dalam kesempatan itu, khatib juga mengajak kepada warga Muslim selalu menjaga ibadah setelah selama bulan Ramadhan berlatih meningkatkan ketaatan beribadah kepada Allah SWT.
"Alhamdulillah kita masih bisa berkumpul dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, dan semoga musibah pandemi COVID-19 diangkat oleh Allah SWT, sehingga kita bisa melaksanakan aktivitas seperti biasanya," katanya.
Di Masjid Jamiatus Syura, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak, warga melaksanakan anjuran pemerintah dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri. Mereka mengenakan masker dan membawa sajadah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Mari kita bersyukur, meskipun di tengah pandemi COVID-19, hikmahnya telah memaksa semua keluarga di seluruh dunia untuk melakukan aktivitas di rumah dan berkumpul dengan keluarga," kata Ustadz Arif Sofyan saat menyampaikan khotbah Shalat Id di Pontianak, Minggu.
Selain itu, menurut dia, tempat-tempat maksiat, termasuk tempat berjudi, juga ditutup guna meminimalkan risiko penularan virus.
"Langit dan udara menjadi bersih, karena secara otomatis aktivitas manusia di seluruh dunia terhenti sehingga sangat berdampak pada lingkungan," katanya.
"Dan dampak yang luar biasa juga, maka saudara-saudara Muslim juga mempunyai kesempatan dalam membersihkan hajar aswad yang sejak 100 tahun lebih tidak sempat dibersihkan karena padatnya kunjungan umat Muslim dalam melaksanakan ibadah di sana," ujarnya merujuk pada hajar aswad di dalam Kakbah di Mekkah, Arab Saudi.
Dalam kesempatan itu, khatib juga mengajak kepada warga Muslim selalu menjaga ibadah setelah selama bulan Ramadhan berlatih meningkatkan ketaatan beribadah kepada Allah SWT.
"Alhamdulillah kita masih bisa berkumpul dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, dan semoga musibah pandemi COVID-19 diangkat oleh Allah SWT, sehingga kita bisa melaksanakan aktivitas seperti biasanya," katanya.
Di Masjid Jamiatus Syura, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak, warga melaksanakan anjuran pemerintah dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri. Mereka mengenakan masker dan membawa sajadah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020