Apple Inc berencana membuka kembali sekitar 100 toko di Amerika Serikat, sambil menerapkan cara belanja yang mengikuti anjuran menjaga jarak fisik.
Dikutip dari laman Reuters, toko yang mneyediakan layanan di dalam toko, walk-in service akan menerapkan protokol kesehatan, antara lain mengecek suhu tubuh karyawan dan konsumen serta mewajibkan mereka menggunakan masker.
Apple akan memberikan masker jika mereka datang tanpa menggunakan alat pelindung diri tersebut. Jumlah orang yang bisa masuk ke dalam toko juga akan dibatasi sehingga layanan mungkin akan lebih lambat.
Menurut laporan Reuters, hanya beberapa toko yang akan menyediakan walk-in service, selebihnya hanya mengizinkan konsumen berbelanja dengan sistem curbside pickup, pembeli tidak bisa masuk ke toko.
Baca juga: Apple Inc diprediksi akan kesulitan pada kuartal kedua 2020
Apple menyusun rencana agar konsumen tetap bisa memegang produk yang dipajang, seperti dulu.
"Sepanjang hari, kami akan melakukan pembersihan menyeluruh terutama untuk bagian permukaan, produk yang dipajang dan area-area yang banyak dikunjungi,' kata pimpinan ritel Apple, Deirdre O'Brien, dalam keterangan untuk konsumen.
Apple sudah membuka kembali beberapa gerai di sejumlah negara bagian di AS, berdasarkan data lokal apakah mungkin kembali beroperasi selama pandemi virus corona.
Bulan ini, Apple antara lain sudah membuka kembali toko di Alabama, Idaho dan Alaska.
Sejak pandemi berlangsung, Apple sudah menutup toko mereka di China mulai Januari hingga Maret. Begitu virus merebak keluar China, Apple juga menutup toko-toko mereka di luar China mulai April, antara lain di Korea Selatan, wilayah Eropa dan Asia.
Baca juga: Apple dan Google matikan lokasi untuk aplikasi lacak corona
Baca juga: Bugs di iPhone mungkin curi data selama bertahun-tahun
Baca juga: Perangi misinformasi, Google dan Apple tindak aplikasi terkait corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Dikutip dari laman Reuters, toko yang mneyediakan layanan di dalam toko, walk-in service akan menerapkan protokol kesehatan, antara lain mengecek suhu tubuh karyawan dan konsumen serta mewajibkan mereka menggunakan masker.
Apple akan memberikan masker jika mereka datang tanpa menggunakan alat pelindung diri tersebut. Jumlah orang yang bisa masuk ke dalam toko juga akan dibatasi sehingga layanan mungkin akan lebih lambat.
Menurut laporan Reuters, hanya beberapa toko yang akan menyediakan walk-in service, selebihnya hanya mengizinkan konsumen berbelanja dengan sistem curbside pickup, pembeli tidak bisa masuk ke toko.
Baca juga: Apple Inc diprediksi akan kesulitan pada kuartal kedua 2020
Apple menyusun rencana agar konsumen tetap bisa memegang produk yang dipajang, seperti dulu.
"Sepanjang hari, kami akan melakukan pembersihan menyeluruh terutama untuk bagian permukaan, produk yang dipajang dan area-area yang banyak dikunjungi,' kata pimpinan ritel Apple, Deirdre O'Brien, dalam keterangan untuk konsumen.
Apple sudah membuka kembali beberapa gerai di sejumlah negara bagian di AS, berdasarkan data lokal apakah mungkin kembali beroperasi selama pandemi virus corona.
Bulan ini, Apple antara lain sudah membuka kembali toko di Alabama, Idaho dan Alaska.
Sejak pandemi berlangsung, Apple sudah menutup toko mereka di China mulai Januari hingga Maret. Begitu virus merebak keluar China, Apple juga menutup toko-toko mereka di luar China mulai April, antara lain di Korea Selatan, wilayah Eropa dan Asia.
Baca juga: Apple dan Google matikan lokasi untuk aplikasi lacak corona
Baca juga: Bugs di iPhone mungkin curi data selama bertahun-tahun
Baca juga: Perangi misinformasi, Google dan Apple tindak aplikasi terkait corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020