Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad AlKadrie Kota Pontianak menyatakan, dari dua kali hasil swab tenggorokan, sebanyak 47 hasilnya negatif COVID-19, dari 51 orang yang sebelumnya sempat reaktif setelah dilakukan tes cepat.

"Pegawai kami yang hasil swab tenggorokannya negatif tersebut sudah kembali bekerja dalam memberikan pelayanan pada masyarakat," kata Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad AlKadrie Kota Pontianak, dr Johnson dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Jumat malam.

Dia menjelaskan, ada sebanyak 672 pegawai di RSUD Sultan Syarif Mohamad AlKadrie Kota Pontianak, mulai dari tenaga medis, perawat dan non perawat, satpam, dan cleaning service yang telah menjalani rapid test pertengahan April 2020 lalu, dengan dukungan Dinkes Kota Pontianak, yang hasil rapid tesnya sebanyak 51 orang reaktif, dan 621 orang nonreaktif.

"Dengan begitu sebanyak 51 yang reaktif itu masuk pada kelompok orang tanpa gejala (OTG), dan langsung dilakukan diisolasi sambil menunggu hasil swab. Kemudian hasil swab pertama keluar pertengahan April 2020, yakni sebanyak 41 orang negatif, dan 24 Mei 2020 keluar hasil swab yang menyatakan 10 pegawai lainnya juga negatif, atau tinggal empat pegawai yang terkonfirmasi positif dengan kondisi klinis OTG yang kini diisolasi sampai menunggu hasil swabnya," ungkapnya.

Sementara itu, hari ini, Dinkes Kota Pontianak melakukan tes cepat terhadap 270 ASN di lingkungan Pemkot Pontianak, terutama bagi mereka yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga berisiko terpapar COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, mengatakan tes cepat tersebut menyasar para ASN yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai risiko tertular COVID-19.

"Tujuan dilakukan rapid test ini adalah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Kota Pontianak," ujarnya.

Kendati hasil tes cepat belum bisa disampaikan karena masih dalam proses, Sidiq menyatakan pada prinsipnya apapun hasil yang reaktif maupun non reaktif, yang terpenting adalah pihaknya sudah melakukan deteksi dini dalam upaya memutus mata rantai penularan.

Data sementara, Dinkes Kota Pontianak, mencatat dari sebanyak 270 ASN yang dilakukan rapid test itu, sebanyak sembilan hasilnya reaktif.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020