Polisi Israel menembak mati seorang warga Palestina, yang mereka duga membawa senjata di Kota Lama Yerusalem pada Sabtu, kata juru bicara kepolisian.
Namun, tak lama kemudian warga tersebut ditemukan tidak bersenjata, menurut laporan media Israel.
"Unit polisi yang berpatroli di lokasi melihat seorang warga dengan benda seperti pistol. Mereka lantas memanggilnya untuk berhenti dan mulai mengejarnya. Selama pengejaran, mereka melepaskan tembakan ke arah warga tersebut," kata juru bicara Micky Rosenfeld.
Ia mengatakan tersangka itu, yang merupakan warga Palestina dari Yerusalem timur, tewas.
Polisi tidak mengonfirmasi kepada wartawan apakah pria tersebut membawa senjata. Namun, Channel 13 News Israel menyebutkan ia tak bersenjata dan kemungkinan mengalami gangguan mental.
Tak ada komentar langsung dari pejabat Palestina.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan Israel mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat terus menjalankan rencana untuk memperluas kedaulatan ke permukiman Yahudi dan Lembah Yordania di Tepi Barat yang diduduki.
Palestina, negara-negara Arab, PBB dan negara-negara Eropa telah memperingatkan soal langkah tersebut. Palestina, sementara itu, telah menyatakan pemutusan kerja sama keamanan dengan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, sebagai protes.
Pada Jumat (29/5), militer Israel menyebutkan bahwa pasukannya di Tepi Barat menembak dan menewaskan warga Palestina, yang mencoba menabrak mereka.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Namun, tak lama kemudian warga tersebut ditemukan tidak bersenjata, menurut laporan media Israel.
"Unit polisi yang berpatroli di lokasi melihat seorang warga dengan benda seperti pistol. Mereka lantas memanggilnya untuk berhenti dan mulai mengejarnya. Selama pengejaran, mereka melepaskan tembakan ke arah warga tersebut," kata juru bicara Micky Rosenfeld.
Ia mengatakan tersangka itu, yang merupakan warga Palestina dari Yerusalem timur, tewas.
Polisi tidak mengonfirmasi kepada wartawan apakah pria tersebut membawa senjata. Namun, Channel 13 News Israel menyebutkan ia tak bersenjata dan kemungkinan mengalami gangguan mental.
Tak ada komentar langsung dari pejabat Palestina.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan Israel mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat terus menjalankan rencana untuk memperluas kedaulatan ke permukiman Yahudi dan Lembah Yordania di Tepi Barat yang diduduki.
Palestina, negara-negara Arab, PBB dan negara-negara Eropa telah memperingatkan soal langkah tersebut. Palestina, sementara itu, telah menyatakan pemutusan kerja sama keamanan dengan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, sebagai protes.
Pada Jumat (29/5), militer Israel menyebutkan bahwa pasukannya di Tepi Barat menembak dan menewaskan warga Palestina, yang mencoba menabrak mereka.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020