Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan menguat menembus level psikologis.
Pada pukul 09.31 WIB, IHSG menguat 33,81 poin atau 0,68 persen ke posisi 5.007,6. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7,1 poin atau 0,92 persen menjadi 778,06.
"Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan rilis consumer confidence periode Juni. Diperlonggarnya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan meningkatkan consumer confidence Indonesia pada periode Juni," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati pergerakan nilai tukar rupiah seiring dengan antisipasi data neraca perdagangan dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Sepanjang pekan lalu, indeks-indeks di Wall Street cenderung bergerak menguat. Rilis data pengangguran dan data ketenagakerjaan non pertanian yang berada diatas ekspektasi konsensus, menjadi sentimen positif bagi indeks-indeks di Wall Street.
Meski demikian, penguatan tersebut dibayangi oleh perkembangan jumlah kasus positif COVID-19 baru yang terkonfirmasi di beberapa negara bagian AS.
Sama seperti Wall Street, IHSG juga cenderung bergerak menguat menguji level resisten di kisaran 5.000-5.020 pada pekan lalu. Penguatan saham-saham industri dasar terutama yang berada pada subsektor unggas dan kertas menopang penguatan IHSG.
Selain saham industri dasar, saham-saham sektor perbankan juga bergerak menguat sepanjang minggu lalu. Penguatan tersebut merupakan respon terhadap PMK Nomor 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Mempertimbangkan sentimen diatas, IHSG diperkirakan masih akan menguat dan menguji resisten di kisaran level 5.000 di awal pekan ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 291,44 poin atau 1,31 persen ke 22.597,92, indeks Hang Seng naik 463,63 poin atau 1,83 persen ke 25.836,75, dan indeks Shanghai menguat 93,46 atau 2,96 ke 3.246,27.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Pada pukul 09.31 WIB, IHSG menguat 33,81 poin atau 0,68 persen ke posisi 5.007,6. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7,1 poin atau 0,92 persen menjadi 778,06.
"Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan rilis consumer confidence periode Juni. Diperlonggarnya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan meningkatkan consumer confidence Indonesia pada periode Juni," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati pergerakan nilai tukar rupiah seiring dengan antisipasi data neraca perdagangan dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Sepanjang pekan lalu, indeks-indeks di Wall Street cenderung bergerak menguat. Rilis data pengangguran dan data ketenagakerjaan non pertanian yang berada diatas ekspektasi konsensus, menjadi sentimen positif bagi indeks-indeks di Wall Street.
Meski demikian, penguatan tersebut dibayangi oleh perkembangan jumlah kasus positif COVID-19 baru yang terkonfirmasi di beberapa negara bagian AS.
Sama seperti Wall Street, IHSG juga cenderung bergerak menguat menguji level resisten di kisaran 5.000-5.020 pada pekan lalu. Penguatan saham-saham industri dasar terutama yang berada pada subsektor unggas dan kertas menopang penguatan IHSG.
Selain saham industri dasar, saham-saham sektor perbankan juga bergerak menguat sepanjang minggu lalu. Penguatan tersebut merupakan respon terhadap PMK Nomor 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Mempertimbangkan sentimen diatas, IHSG diperkirakan masih akan menguat dan menguji resisten di kisaran level 5.000 di awal pekan ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 291,44 poin atau 1,31 persen ke 22.597,92, indeks Hang Seng naik 463,63 poin atau 1,83 persen ke 25.836,75, dan indeks Shanghai menguat 93,46 atau 2,96 ke 3.246,27.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020