Wahana Visi Indonesia (WVI) Kalbar menyatakan dengan dimulainya tahun ajaran baru bagi sekolah, maka keterlibatan para orangtua sangat dibutuhkan dalam mengawasi anak-anaknya saat belajar di rumah dampak pandemi COVID-19.
"Keterlibatan orangtua, selain guru menjadi hal yang sangat penting terutama dalam memastikan anak-anak mendapatkan hak mereka dalam pendidikan. Oleh karena itu, kami mengadakan Webinar ini agar para orangtua bisa mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya," kata General Manajer WVI Zonal Kalimantan, Portunatas Tamba dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Rabu.
WVI Kalbar bersama Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar, Himpunan Psikologi (HIMPSI) Kalbar, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP PA) Provinsi Kalbar, serta Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar mengadakan Webinar Parenting yang terbuka untuk umum dengan tema “Anak Belajar di Rumah versus Orangtua Bekerja di Kantor”.
"Hal webinar itu, kami lakukan terkait dengan dimulainya era normal baru, yang membuat para orangtua kembali bekerja di luar rumah atau di kantor, sedangkan di sisi lain, anak-anak masih harus belajar di rumah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Sugeng Hariadi berharap Webinar itu dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat bagaimana mengatasi masa pandemi COVID-19 di mana orangtua dituntut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, dan di sisi lain juga harus tetap mendampingi anaknya belajar dari rumah.
Kepala DPP PA Kalbar, Natalia Karyawati, mengatakan, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
"Orangtua yang juga berkewajiban mendampingi anak-anak belajar di rumah pun harus mampu membagi waktu antara bekerja dan mendampingi proses belajar anak. Perlu kerja sama dan pengertian antara anak dan orangtua, membangun komunikasi yang efektif, walaupun bekerja di kantor, pengawasan bisa dilakukan melalui media komunikasi via telepon, whatsapp. Manfaatkan gawai dengan tepat, ajak anak berdiskusi dan bertanggung jawab terhadap dirinya," kata Natalia.
Oleh karena itu, pembagian peran dibutuhkan oleh orangtua, antara ayah dan ibu dalam mengawasi anaknya saat belajar di rumah, katanya.
Komisioner KPPAD Kalbar, Sulasti mengimbau kepada para orangtua, baik ayah dan ibu untuk bersama-sama melakukan pola pengasuhan secara bergantian. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama suami-istri yang harus dipikul bersama, sehingga tidak hanya menjadi beban ibu saja.
Sementara itu, Psikolog Verty Sari Pusparini juga menyampaikan kiat bagaimana agar orangtua tetap dapat mendampingi anaknya belajara dengan baik di rumah.
"Orangtua pertama-tama perlu memahami emosi dan kebutuhan anak, dan kemudian dapat menerapkan disiplin dengan membuat peraturan bersama dan membuat jadwal kegiatan bersama anak. Dengan demikian, meski orangtua bekerja di luar rumah atau di kantor, aktivitas anak-anak tetap terjadwal dan dapat dikontrol dari jauh melalui berbagai media komunikasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Keterlibatan orangtua, selain guru menjadi hal yang sangat penting terutama dalam memastikan anak-anak mendapatkan hak mereka dalam pendidikan. Oleh karena itu, kami mengadakan Webinar ini agar para orangtua bisa mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya," kata General Manajer WVI Zonal Kalimantan, Portunatas Tamba dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Rabu.
WVI Kalbar bersama Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar, Himpunan Psikologi (HIMPSI) Kalbar, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP PA) Provinsi Kalbar, serta Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar mengadakan Webinar Parenting yang terbuka untuk umum dengan tema “Anak Belajar di Rumah versus Orangtua Bekerja di Kantor”.
"Hal webinar itu, kami lakukan terkait dengan dimulainya era normal baru, yang membuat para orangtua kembali bekerja di luar rumah atau di kantor, sedangkan di sisi lain, anak-anak masih harus belajar di rumah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Sugeng Hariadi berharap Webinar itu dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat bagaimana mengatasi masa pandemi COVID-19 di mana orangtua dituntut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, dan di sisi lain juga harus tetap mendampingi anaknya belajar dari rumah.
Kepala DPP PA Kalbar, Natalia Karyawati, mengatakan, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
"Orangtua yang juga berkewajiban mendampingi anak-anak belajar di rumah pun harus mampu membagi waktu antara bekerja dan mendampingi proses belajar anak. Perlu kerja sama dan pengertian antara anak dan orangtua, membangun komunikasi yang efektif, walaupun bekerja di kantor, pengawasan bisa dilakukan melalui media komunikasi via telepon, whatsapp. Manfaatkan gawai dengan tepat, ajak anak berdiskusi dan bertanggung jawab terhadap dirinya," kata Natalia.
Oleh karena itu, pembagian peran dibutuhkan oleh orangtua, antara ayah dan ibu dalam mengawasi anaknya saat belajar di rumah, katanya.
Komisioner KPPAD Kalbar, Sulasti mengimbau kepada para orangtua, baik ayah dan ibu untuk bersama-sama melakukan pola pengasuhan secara bergantian. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama suami-istri yang harus dipikul bersama, sehingga tidak hanya menjadi beban ibu saja.
Sementara itu, Psikolog Verty Sari Pusparini juga menyampaikan kiat bagaimana agar orangtua tetap dapat mendampingi anaknya belajara dengan baik di rumah.
"Orangtua pertama-tama perlu memahami emosi dan kebutuhan anak, dan kemudian dapat menerapkan disiplin dengan membuat peraturan bersama dan membuat jadwal kegiatan bersama anak. Dengan demikian, meski orangtua bekerja di luar rumah atau di kantor, aktivitas anak-anak tetap terjadwal dan dapat dikontrol dari jauh melalui berbagai media komunikasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020