Pemerintah Kabupaten Sintang membeli Mobile Combat Polymerase chain reaction (PCR) yang diperuntukkan sebagai laboratorium pengujian spesimen swab COVID - 19 di wilayah timur Kalbar yaitu Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kapuas Hulu.

Mobile Combat PCR tersebut merupakan kerjasama antara Pemkab Sintang dan Pemprov Kalbar seharga Rp5 miliar lebih.

" Dalam penangan pandemi COVID - 19 pemerintah tidak boleh menyalahkan masyarakat, namun pemerintah itu harus berbuat atau melakukan langkah yaitu dengan cara Tes, telusur dan isolasi (TTI)," kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, di Sintang, Kamis.

 
Mobile Combat PCR Sintang yang digunakan untuk mengatasi atau penanggulangan COVID - 19. (Istimewa)



Menurut dia, untuk TTI tidak mungkin kita hanya mengandalkan rapid test, karena banyak sekali kontroversial soal rapid tes. Kita harus ada Polymerase chain reaction (PCR).

"Karena itu, Pemkab Sintang berinisiatif membeli sendiri Mobile Combat PCR yang dibantu oleh Pemprov Kalbar," ucap Jarot.

Selain di gunakan Kabupaten Sintang, Mobile PCR tersebut, kata Jarot,  juga akan di gunakan untuk uji swab COVID - 19 di empat kabupaten wilayah Timur Kalbar, seperti Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kapuas Hulu, agar mempercepat proses penanganan COVID - 19, sehingga tidak perlu lagi harus mengirim spesimen ke Pontianak atau Jakarta.  
 
Mobile Combat PCR Sintang yang digunakan untuk mengatasi atau penanggulangan COVID - 19. (Istimewa)


"Mobile PCR Kabupaten Sintang beli sendiri, dibantu Pemprov Kalbar," ucap Jarot.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harysinto Linoh mengatakan kedatangan Mobile Combat PCR tersebut merupakan kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Sintang, sehingga spesimen swab COVID - 19 sudah bisa diuji di Kabupaten Sintang dan tidak perlu lagi mengirim ke Jakarta atau Pontianak.

Dijelaskan Sinto, harga Mobile PCR  beserta alat di dalamnya Rp3,9 miliar, reagennya Rp1,7 miliar, totalnya habis 5 miliar lebihlah.

" Jadi mobil itu sangat berhargalah bagi masyarakat Kabupaten Sintang," kata Sinto.
 
Mobile Combat PCR Sintang yang digunakan untuk mengatasi atau penanggulangan COVID - 19. (Istimewa)



Sinto menjelaskan, dengan menggunakan Mobile Combat PCR itu, warga yang berdasarkan hasil rapid tes reaktif langsung di swab, kemudian diproses uji lab dan hasilnya pun bisa langsung diketahui pada hari itu juga.

"Teorinya memang keluar hasilnya dalam waktu 40 menit, tapi kan kita masih masa penyesuaian, pokoknya pada hari yang sama hasil swabnya bisa keluar, " jelas Sinto.

Mobile PCR punya kapasitas untuk memeriksa sampai 500 swab dalam satu hari, tim sudah disiapkan. Bahkan dokter - dokter yang bertanggungjawab untuk swab tersebut juga sudah kita siapkan, kita berdoa mudah - mudahan tidak ada kendala.

" Penggunaan Mobile Combat PCR sementara diprioritaskan untuk tracing kasus yang sudah dinyatakan reaktif berdasarkan rapid tes," kata Sinto.

 
Mobile Combat PCR Sintang yang digunakan untuk mengatasi atau penanggulangan COVID - 19. (Istimewa)


Baca juga: Pemkab Kubu Raya dapat bantuan mobil "Komodo" antisipasi karhutla lahan gambut
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius/Tantra Nur Andi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020