Lima  sekolah di daerah Kubang Pasu dan Padang Terap, Negara Bagian Kedah, Malaysia, ditutup mulai 2 hingga 29 Agustus karena terkait klaster pasien di bawah penyelidikan (PUI) Sivagangga.

Pemerintah Negara Bagian Kedah dalam pernyataannya, Senin, menyebutkan tindakan tersebut dilakukan dalam rangka membatasi penyebaran wabah COVID-19.

Sekolah yang ditutup tersebut adalah Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Hosba, SMK Megat Dewa, Sekolah Kebangsaan (SK) Hosba dan SK Megat Dewa di Kubang Pasu sedangkan di Padang Terap ialah SK Kubang Palas.

“Semua sekolah ini ditutup selama 28 hari yang meliputi 14 hari tempo karantina dan 14 hari waktu pengamatan,” katanya.

Baca juga: Jasad 33 WNI yang tertahan di Kuala Lumpur segera diterbangkan ke Tanah Air

Majelis Keselamatan Negara (MKN) telah melakukan musyawarah bersama dengan Menteri Besar (Gubernur) Kedah Muhammad Sanusi Md Nor terkait masalah tersebut,  Minggu.

Keputusan ini dengan pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan Bertarget (TEMCO) di daerah Mukim Ah, Mukim Hosba dan Mukim Binjal (Kubang Pasu) serta Kampung Ulu Padang Sanai (Padang Terap).

Perintah Kawalan Pergerakan merupakan lockdown versi Malaysia yang dibagi dalam sejumlah fase.

TEMCO di kawasan ini merupakan pengawalan pergerakan warga dalam radius satu kilometer dari Restoran Nasi Kandar Salleh, Napoh, yang terpapar virus.

Karena itu semua guru yang tinggal di kawasan TEMCO sama sekali tidak dibenarkan untuk hadir bertugas manakala guru yang tinggal di luar kawasan berkenaan tidak dibenarkan untuk ke sekolah yang berada berdekatan kawasan TEMCO.

Baca juga: Dua warga Indonesia positif COVID-19 dari klaster Pelabuhan Kuching Sarawak
Baca juga: Virus di Beijing diduga lebih ganas dibanding Wuhan
Baca juga: 28 santri Gontor Ponorogo positif COVID-19

Pewarta: Agus Setiawan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020