Provinsi Kalbar melalui Program Kementerian Pertanian yang bekerjasama dengan mitranya, mendapat bantuan pengembangan tanaman pangan secara tumpang sari antara komoditas jagung di sela kelapa dalam yang saat ini sudah tahap persiapan pelaksanaan di lapangan.
"Bersyukur kembali Provinsi Kalbar mendapat program yang memang sangat membantu dalam budidaya tanaman pangan terutama jagung. Kali ini pengembangan dalam bentuk demonstrasi pertanian seluas 250 hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum, Senin.
Anum menjelaskan bahwa ditargetkan awal Agustus 2020 ini, pelaksanaan program dimulai. Saat ini pihak yang terlibat tengah mempersiapkannya.
"Ada tiga kabupaten yang menjadi sasar program ini dan tentu yang berada di pesisir yakni Kabupaten Mempawah,, Kubu Raya dan Sambas," sebutnya.
Menurutnya, program tersebut akan menjadi percontohan bagi petani di Kalbar. Sehingga ketika pelaksanaan di lapangan maksimal maka bisa jadi bantuan program terus berlanjut.
"Jika sesuai perlakuan budidaya dan lainnya serta hasil produksi maksimal, tahun depan program ini bisa saja dilanjutkan. Tahap awal ini bisa menjadi percontohan bagi petani terutama bisa memanfaatkan sela - sela kelapa dalam bisa dimaksimalkan dengan tumpang sari bersama jagung. Sehingga lahan yang ada jauh lebih produktif dan kelapa tentu juga akan subur," katanya.
Sementara itu, secara umum potensi pertanaman jagung di Kalbar saat ini ada seluas 55.000 hektare. Kalbar saat ini juga masih berstatus defisit jagung sekitar 187 ribuan ton pipil kering.
"Kebutuhan jagung kita 90 persen untuk ternak. Produksi kita 4,5 - 5 ton per hektare. Kita masih defisit dibandingkan dengan jumlah kebutuhan. Nah, program tumpang sari kelapa dan jagung ini bisa menjadi satu di antara solusi memenuhi kebutuhan yang defisit tersebut," katanya.
Sejauh ini kata dia, sentra jagung di Kalbar masih di Kabupaten Bengkayang dengan andil mencapai 50 persen.
"Sentra baru yang mulai bergerak maksimal yakni Kabupaten Landak dan Sanggau serta Sambas. Potensi yang ada terus kita maksimalkan," katanya.
Terkait program lainnya untuk jagung di Kalbar sendiri yakni pemberian bantuan benih jagung unggul. Hingga saat ini jelas dia penyaluran sudah berjalan lancar meski di tengah pandemi COVID-19.
"Bantuan benih jagung di Kalbar yang sudah disalurkan yang bersumber APBN Tugas Pembantuan Provinsi 2020 untuk jagung 7.000 hektare. Rencana dari APBN Pusat 2020 ada 6.000 hektare lagi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Bersyukur kembali Provinsi Kalbar mendapat program yang memang sangat membantu dalam budidaya tanaman pangan terutama jagung. Kali ini pengembangan dalam bentuk demonstrasi pertanian seluas 250 hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum, Senin.
Anum menjelaskan bahwa ditargetkan awal Agustus 2020 ini, pelaksanaan program dimulai. Saat ini pihak yang terlibat tengah mempersiapkannya.
"Ada tiga kabupaten yang menjadi sasar program ini dan tentu yang berada di pesisir yakni Kabupaten Mempawah,, Kubu Raya dan Sambas," sebutnya.
Menurutnya, program tersebut akan menjadi percontohan bagi petani di Kalbar. Sehingga ketika pelaksanaan di lapangan maksimal maka bisa jadi bantuan program terus berlanjut.
"Jika sesuai perlakuan budidaya dan lainnya serta hasil produksi maksimal, tahun depan program ini bisa saja dilanjutkan. Tahap awal ini bisa menjadi percontohan bagi petani terutama bisa memanfaatkan sela - sela kelapa dalam bisa dimaksimalkan dengan tumpang sari bersama jagung. Sehingga lahan yang ada jauh lebih produktif dan kelapa tentu juga akan subur," katanya.
Sementara itu, secara umum potensi pertanaman jagung di Kalbar saat ini ada seluas 55.000 hektare. Kalbar saat ini juga masih berstatus defisit jagung sekitar 187 ribuan ton pipil kering.
"Kebutuhan jagung kita 90 persen untuk ternak. Produksi kita 4,5 - 5 ton per hektare. Kita masih defisit dibandingkan dengan jumlah kebutuhan. Nah, program tumpang sari kelapa dan jagung ini bisa menjadi satu di antara solusi memenuhi kebutuhan yang defisit tersebut," katanya.
Sejauh ini kata dia, sentra jagung di Kalbar masih di Kabupaten Bengkayang dengan andil mencapai 50 persen.
"Sentra baru yang mulai bergerak maksimal yakni Kabupaten Landak dan Sanggau serta Sambas. Potensi yang ada terus kita maksimalkan," katanya.
Terkait program lainnya untuk jagung di Kalbar sendiri yakni pemberian bantuan benih jagung unggul. Hingga saat ini jelas dia penyaluran sudah berjalan lancar meski di tengah pandemi COVID-19.
"Bantuan benih jagung di Kalbar yang sudah disalurkan yang bersumber APBN Tugas Pembantuan Provinsi 2020 untuk jagung 7.000 hektare. Rencana dari APBN Pusat 2020 ada 6.000 hektare lagi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020