Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, karena ada indikasi penyebaran COVID-19 dengan "sejuta gejala" atau 1001 wajah.
"Karena penyakit atau pandemi COVID-19 saat ini, mempunyai gejala yang sangat luas, tidak khas seperti awal," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan pandemi COVID-19 saat ini mempunyai sejuta gejala yang tidak khas. Bahkan ada penderita yang tidak memiliki gejala hingga dengan gejala berat.
"Sehingga kami imbau masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti tetap menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan jaga jarak aman," ujarnya.
Dia menambahkan, pertumbuhan kasus COVID-19 akhir-akhir ini di Kota Pontianak memang cenderung meningkat, itu karena Dinkes Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar gencar melakukan tes usap yang ditargetkan Gubernur Kalbar yaitu sebanyak 200 tes perminggu di setiap kabupaten/kota.
Ia menambahkan dengan memperbanyak tes maka otomatis akan ditemukan kasus yang banyak, kemudian ditambah lagi beberapa kasus yang ditemukan di penerbangan. Pada beberapa penerbangan berdasarkan hasil pemeriksaan masih menemukan kasus positif COVID-19.
Dirinya menyebutkan dari penerbangan pasti akan menimbulkan risiko yang lebih besar. Hingga saat ini masih belum ada mekanisme yang tepat dalam mengatur perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain, dan kebijakan tes cepat yang telah dilakukan juga tidak menjamin.
"Seandainya tes usap diberlakukan maka waktunya tidak bisa cepat, sehingga kondisi itu yang memaksa kita harus tetap patuh pada protokol kesehatan, khususnya harus waspada kepada para pendatang dari luar wilayah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Karena penyakit atau pandemi COVID-19 saat ini, mempunyai gejala yang sangat luas, tidak khas seperti awal," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan pandemi COVID-19 saat ini mempunyai sejuta gejala yang tidak khas. Bahkan ada penderita yang tidak memiliki gejala hingga dengan gejala berat.
"Sehingga kami imbau masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti tetap menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan jaga jarak aman," ujarnya.
Dia menambahkan, pertumbuhan kasus COVID-19 akhir-akhir ini di Kota Pontianak memang cenderung meningkat, itu karena Dinkes Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar gencar melakukan tes usap yang ditargetkan Gubernur Kalbar yaitu sebanyak 200 tes perminggu di setiap kabupaten/kota.
Ia menambahkan dengan memperbanyak tes maka otomatis akan ditemukan kasus yang banyak, kemudian ditambah lagi beberapa kasus yang ditemukan di penerbangan. Pada beberapa penerbangan berdasarkan hasil pemeriksaan masih menemukan kasus positif COVID-19.
Dirinya menyebutkan dari penerbangan pasti akan menimbulkan risiko yang lebih besar. Hingga saat ini masih belum ada mekanisme yang tepat dalam mengatur perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain, dan kebijakan tes cepat yang telah dilakukan juga tidak menjamin.
"Seandainya tes usap diberlakukan maka waktunya tidak bisa cepat, sehingga kondisi itu yang memaksa kita harus tetap patuh pada protokol kesehatan, khususnya harus waspada kepada para pendatang dari luar wilayah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020