Beberapa desa di Kabupaten Landak dan Melawi Provinsi Kalbar dilanda banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan, sehingga air sungai meluap dan menggenangi sejumlah pemukiman penduduk dengan ketinggian bervariasi.
"Kejadian banjir di Kabupaten Landak akibat hujan deras pada hari Sabtu (5/9) sekitar pukul l5.00 WIB, sehingga menyebabkan meluapnya beberapa sungai dan menggenangi sejumlah pemukiman warga," kata petugas BPBD Kabupaten Landak Ivan Pusdalop di Landak, Minggu.
Dijelaskannya, ada enam kecamatan yang dilanda banjir dan longsor, yakni Kecamatan Meranti di Desa Ampadi, Desa Merantu dan Desa Tahu, di Kecamatan Kuala Behe di Desa Nyanyum, Kecamatan Air Besar di Desa Semunti, Desa Tengue, Desa Sekendal, Kecamatan Memjalin di Desa Menjalin, Kecamatan Banyuke di Desa Untang dan di Kecamatan Manyuke di Desa Songga.
"Hingga saat ini belum diketahui apakah ada korban jiwa karena petugas di lapangan sedang melakukan pendataan. Sementara kerugian materil yaitu tiga unit rumah roboh akibat longsor, dan jumlah rumah terendam masih dalam pendataan. Saat kejadian ketinggian air 80-110 centimeter dan beberapa akses jalan terputus," katanya.
Ia menambahkan terkait hal ini BPBD Landak telah melakukan kaji cepat dan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.
Sehari setelah kejadian, Sabtu (5/9) sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.57 WIB kondisi air naik sekitar 25 centimeter di Dusun Leban, Desa Nyanyum dan di Desa Semuntik. Sekitar pukul 15.47 WIB hujan deras terjadi di Desa Nyanyum, Kecamatan Kuala Behe hingga Kecamatan Ngabang.
Sementara itu, di Kabupaten Melawi dilaporkan petugas BPBD Melawi Syafarudin mengatakan bencana ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari dan meluapnya Sungai Pintas pada hari Minggu (6/9) pukul 04.00 WIB dini hari tadi.
Kejadian ini melanda di wilayah Kecamatan Pinoh Selatan dan air merendam di dua desa, yaitu Desa Mekar Pelita dan Desa Pintas dengan ketinggian air 100 centimeter. Petugas di lapangan saat ini masih melakukan pendataan dan belum diketahui apakah ada korban jiwa dan kerugian materil, katanya.
"Upaya yang dilakukan tim reaksi cepat BPBD Melawi, yaitu melakukan koordinasi dengan pihak TNI - Polri dan aparat desa setempat guna melakukan pendataan di lokasi kejadian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kejadian banjir di Kabupaten Landak akibat hujan deras pada hari Sabtu (5/9) sekitar pukul l5.00 WIB, sehingga menyebabkan meluapnya beberapa sungai dan menggenangi sejumlah pemukiman warga," kata petugas BPBD Kabupaten Landak Ivan Pusdalop di Landak, Minggu.
Dijelaskannya, ada enam kecamatan yang dilanda banjir dan longsor, yakni Kecamatan Meranti di Desa Ampadi, Desa Merantu dan Desa Tahu, di Kecamatan Kuala Behe di Desa Nyanyum, Kecamatan Air Besar di Desa Semunti, Desa Tengue, Desa Sekendal, Kecamatan Memjalin di Desa Menjalin, Kecamatan Banyuke di Desa Untang dan di Kecamatan Manyuke di Desa Songga.
"Hingga saat ini belum diketahui apakah ada korban jiwa karena petugas di lapangan sedang melakukan pendataan. Sementara kerugian materil yaitu tiga unit rumah roboh akibat longsor, dan jumlah rumah terendam masih dalam pendataan. Saat kejadian ketinggian air 80-110 centimeter dan beberapa akses jalan terputus," katanya.
Ia menambahkan terkait hal ini BPBD Landak telah melakukan kaji cepat dan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.
Sehari setelah kejadian, Sabtu (5/9) sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.57 WIB kondisi air naik sekitar 25 centimeter di Dusun Leban, Desa Nyanyum dan di Desa Semuntik. Sekitar pukul 15.47 WIB hujan deras terjadi di Desa Nyanyum, Kecamatan Kuala Behe hingga Kecamatan Ngabang.
Sementara itu, di Kabupaten Melawi dilaporkan petugas BPBD Melawi Syafarudin mengatakan bencana ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari dan meluapnya Sungai Pintas pada hari Minggu (6/9) pukul 04.00 WIB dini hari tadi.
Kejadian ini melanda di wilayah Kecamatan Pinoh Selatan dan air merendam di dua desa, yaitu Desa Mekar Pelita dan Desa Pintas dengan ketinggian air 100 centimeter. Petugas di lapangan saat ini masih melakukan pendataan dan belum diketahui apakah ada korban jiwa dan kerugian materil, katanya.
"Upaya yang dilakukan tim reaksi cepat BPBD Melawi, yaitu melakukan koordinasi dengan pihak TNI - Polri dan aparat desa setempat guna melakukan pendataan di lokasi kejadian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020