General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, melepas armada yang mengangkut paket sembako untuk warga yang terdampak bencana banjir di Putussibau dan Nanga Pinoh pada Kamis (17/9) di halaman kantor PLN Unit Induk Wilayah Kalbar, Jalan Adi Sucipto km 7,3 Sei Raya.
Menurut Ari, bantuan yang akan disalurkan senilai kurang lebih Rp. 280 juta rupiah tersebut berasal dari dana CSR PLN senilai 190 juta rupiah dan sisanya berasal dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIW Kalbar dan PLN UIP Kalbagbar.
"Atas nama manajemen PLN Kalbar, saya merasa turut prihatin atas kondisi warga yang terdampak banjir, baik yang di Putussibau maupun yang di Nanga Pinoh. Saya berharap melalui bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban warga yang harus tetap berada di rumah dengan kondisi terendam banjir," ungkap Ari.
Ari juga mengakui, paska kejadian banjir pihaknya terus memantau dan berjibaku dengan waktu untuk dapat mengamankan asset kelistrikan yang terendam banjir agar tidak mengancam keselamatan jiwa warga dan pekerja PLN sendiri.
"Hingga hari ini, kami kabarkan bahwa sistem kelistrikan di Putussibau dan sekitarnya mulai berangsur normal karena kondisi banjir yang mulai surut, kecuali Nanga Pinoh yang masih belum menunjukkan tanda-tanda surut yang signifikan," imbuh Ari.
Dikatakannya, dari 168 gardu distribusi yang ada di Putussibau tinggal 12 gardu yang masih belum bisa dinyalakan karena daerah tersebut kondisi airnya masih tinggi. Sementara total beban di Putussibau sudah mencapai sekitar 7,8 MW.
"Kami berharap masyarakat dapat bersabar hingga kondisi instalasi listrik kembali normal dan aman untuk dapat kami aliri listrik, hal itu kami lakukan semata untuk menjaga keselamatan jiwa warga dan pekerja kami," pungkas Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Menurut Ari, bantuan yang akan disalurkan senilai kurang lebih Rp. 280 juta rupiah tersebut berasal dari dana CSR PLN senilai 190 juta rupiah dan sisanya berasal dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIW Kalbar dan PLN UIP Kalbagbar.
"Atas nama manajemen PLN Kalbar, saya merasa turut prihatin atas kondisi warga yang terdampak banjir, baik yang di Putussibau maupun yang di Nanga Pinoh. Saya berharap melalui bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban warga yang harus tetap berada di rumah dengan kondisi terendam banjir," ungkap Ari.
Ari juga mengakui, paska kejadian banjir pihaknya terus memantau dan berjibaku dengan waktu untuk dapat mengamankan asset kelistrikan yang terendam banjir agar tidak mengancam keselamatan jiwa warga dan pekerja PLN sendiri.
"Hingga hari ini, kami kabarkan bahwa sistem kelistrikan di Putussibau dan sekitarnya mulai berangsur normal karena kondisi banjir yang mulai surut, kecuali Nanga Pinoh yang masih belum menunjukkan tanda-tanda surut yang signifikan," imbuh Ari.
Dikatakannya, dari 168 gardu distribusi yang ada di Putussibau tinggal 12 gardu yang masih belum bisa dinyalakan karena daerah tersebut kondisi airnya masih tinggi. Sementara total beban di Putussibau sudah mencapai sekitar 7,8 MW.
"Kami berharap masyarakat dapat bersabar hingga kondisi instalasi listrik kembali normal dan aman untuk dapat kami aliri listrik, hal itu kami lakukan semata untuk menjaga keselamatan jiwa warga dan pekerja kami," pungkas Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020