Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini sangat berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat kurang mampu. Pemerintah melalui PLN memberikan stimulus listrik gratis untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan potongan biaya pemakaian kWh listrik sebesar 50% untuk pelanggan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi.
Jumiyati (50), warga Jalan Sutoyo Dalam, yang sehari-harinya berjualan asongan di GOR Sutan Syarif Abdurrahman Pontianak mengaku sangat bersyukur atas bantuan listrik gratis yang diterimanya sejak bulan April lalu.
"Dimasa pandemi ini penghasilan kami sangat jauh berkurang. Dalam sehari, paling banyak kami bisa mengantongi keuntungan antara 20 hingga 50 ribu rupiah, itu kami pakai untuk keperluan hidup sehari-hari. Bantuan listrik gratis dari Pemerintah ini tentunya sangat bermanfaat bagi kami. Uang yang sedianya kami pergunakan untuk bayar rekening listrik tentunya dapat kami pakai untuk membeli beras," ungkap Jumiyati tersenyum.
Jumiati berharap pandemi COVID-19 dapat segera berlalu agar penghasilannya dapat bertambah sejalan dengan kebutuhan hidup yang terus meningkat.
Hal serupa juga diungkapkan Sapri (37), warga Siantan Hulu, yang sehari-harinya berdagang sayur keliling. Bantuan potongan listrik 50% setiap bulannya dapat meringankan beban bulanan yang harus dikeluarkannya.
"Virus Corona berdampak buruk bagi penghasilan kami setiap harinya. Banyak warga yang khawatir berbelanja diluar rumah, mereka takut tertular Virus Corona, sehingga penghasilan kami pun jauh berkurang. Bantuan potongan 50% pemakaian listrik sungguh sangat membantu, uangnya dapat kami pakai untuk keperluan hidup lainnya," kata Sapri.
Sementara itu Mariyeh (53), warga Kom Yos Sudarso Pontianak juga merasa beruntung karena dalam beberapa bulan ini dapat menikmati bantuan listrik gratis dari Pemerintah.
"Dalam sebulan, biasanya saya mengeluarkan biaya sebesar 100 ribu rupiah. Begitu dapat kiriman uang dari anak saya yang bekerja luar kota, saya langsung bayar rekening listrik dulu, sebelum membeli keperluan lainnya. Saya tak mau lalai, karena listrik ini keperluan pokok kita, susah kalau tak ada listrik. Alhamdulillah, dalam beberapa bulan ini kami tidak perlu membayar rekening listrik, uangnya saya pakai untuk beli beras dan keperluan lainnya," ujar Mariyeh.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan stimulus listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu, agar aktifitas mereka tidak terganggu.
"Untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan stimulus COVID-19 ini, rata-rata kami mengucurkan anggaran sekitar 22,6 milyar tiap bulannya. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran masyarakat kurang mampu setiap bulannya," ujar Ari.
Menurutnya, di Kalimantan Barat ada sekitar 448.124 pelanggan yang berhak mendapatkan bantuan stimulus listrik hingga bulan Desember mendatang.
Selain pelanggan rumah tangga, PLN juga memberikan bantuan potongan harga tambah daya sebesar 75% bagi para pelaku UMKM/IMKM yang ingin menambah daya listrik ditempat usahanya, agar aktifitas usahanya dapat berjalan lancar tanpa terganggu dengan keberadaan daya listrik yang tidak cukup.
"Promo potongan harga tambah daya sebesar 75% ini kami peruntukan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, berlaku hingga tanggal 30 Oktober mendatang," pungkas Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Jumiyati (50), warga Jalan Sutoyo Dalam, yang sehari-harinya berjualan asongan di GOR Sutan Syarif Abdurrahman Pontianak mengaku sangat bersyukur atas bantuan listrik gratis yang diterimanya sejak bulan April lalu.
"Dimasa pandemi ini penghasilan kami sangat jauh berkurang. Dalam sehari, paling banyak kami bisa mengantongi keuntungan antara 20 hingga 50 ribu rupiah, itu kami pakai untuk keperluan hidup sehari-hari. Bantuan listrik gratis dari Pemerintah ini tentunya sangat bermanfaat bagi kami. Uang yang sedianya kami pergunakan untuk bayar rekening listrik tentunya dapat kami pakai untuk membeli beras," ungkap Jumiyati tersenyum.
Jumiati berharap pandemi COVID-19 dapat segera berlalu agar penghasilannya dapat bertambah sejalan dengan kebutuhan hidup yang terus meningkat.
Hal serupa juga diungkapkan Sapri (37), warga Siantan Hulu, yang sehari-harinya berdagang sayur keliling. Bantuan potongan listrik 50% setiap bulannya dapat meringankan beban bulanan yang harus dikeluarkannya.
"Virus Corona berdampak buruk bagi penghasilan kami setiap harinya. Banyak warga yang khawatir berbelanja diluar rumah, mereka takut tertular Virus Corona, sehingga penghasilan kami pun jauh berkurang. Bantuan potongan 50% pemakaian listrik sungguh sangat membantu, uangnya dapat kami pakai untuk keperluan hidup lainnya," kata Sapri.
Sementara itu Mariyeh (53), warga Kom Yos Sudarso Pontianak juga merasa beruntung karena dalam beberapa bulan ini dapat menikmati bantuan listrik gratis dari Pemerintah.
"Dalam sebulan, biasanya saya mengeluarkan biaya sebesar 100 ribu rupiah. Begitu dapat kiriman uang dari anak saya yang bekerja luar kota, saya langsung bayar rekening listrik dulu, sebelum membeli keperluan lainnya. Saya tak mau lalai, karena listrik ini keperluan pokok kita, susah kalau tak ada listrik. Alhamdulillah, dalam beberapa bulan ini kami tidak perlu membayar rekening listrik, uangnya saya pakai untuk beli beras dan keperluan lainnya," ujar Mariyeh.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan stimulus listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu, agar aktifitas mereka tidak terganggu.
"Untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan stimulus COVID-19 ini, rata-rata kami mengucurkan anggaran sekitar 22,6 milyar tiap bulannya. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran masyarakat kurang mampu setiap bulannya," ujar Ari.
Menurutnya, di Kalimantan Barat ada sekitar 448.124 pelanggan yang berhak mendapatkan bantuan stimulus listrik hingga bulan Desember mendatang.
Selain pelanggan rumah tangga, PLN juga memberikan bantuan potongan harga tambah daya sebesar 75% bagi para pelaku UMKM/IMKM yang ingin menambah daya listrik ditempat usahanya, agar aktifitas usahanya dapat berjalan lancar tanpa terganggu dengan keberadaan daya listrik yang tidak cukup.
"Promo potongan harga tambah daya sebesar 75% ini kami peruntukan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, berlaku hingga tanggal 30 Oktober mendatang," pungkas Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020