Kalimantan menjadi pulau besar pertama di Indonesia yang seluruh wilayahnya telah memanfaatkan fiber optic sebagai akses internet, menggantikan akses tembaga terhitung sejak Mei 2019, .
“Telkom Group telah menggelar kabel fiber optic di seluruh kabupaten dan kota di pulau Kalimantan menggantikan kabel tembaga. Akses internet dengan kabel fiber memungkinkan bandwidth hingga 1 Gbps, jauh di atas bandwidth yang mungkin dialirkan melalui kabel tembaga. Dengan demikian, pulau Kalimantan menjadi pulau besar pertama yang seluruh akses internetnya menggunakan kabel fiber optic dan mengukuhkan Kalimantan sebagai The First Modern Broadband Island in Indonesia,” kata GM Telkom Witel Kalbar Prio Sesanto di Pontianak, Selasa.
Meskipun demikian, masih ada oknum yang melakukan kegiatan vandalisme, yaitu dengan memotong kabel Telkom dengan maksud mengambil dan menjualnya. Mereka mengira itu kabel tembaga yang secara ekonomis layak dijual. Padahal, kabel itu adalah kabel fiber optic yang secara ekonomis tidak bernilai jual.
“Di samping Telkom, pelanggan dan masyarakat yang sangat dirugikan dengan aksi kejahatan vandalisme tersebut. Kabel fiber yang dipotong menyebabkan gangguan massal yang berdampak luas, termasuk di saat-saat pandemi, di mana akses internet menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat dalam beraktivitas dan belajar dari rumah,” lanjut Prio Sesanto.
Prio berharap, para oknum menghentikan aksi vandalisme yang berdampak luas serta merugikan tersebut, serta mengharapkan masyarakat untuk turut bersama menjaga keberadaan kabel fiber optic Telkom agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung aktivitas bekerja dan belajar dari rumah.
“Telkom adalah BUMN, sehingga seluruh asetnya adalah juga milik negara yang harus kita jaga bersama agar bermanfaat maksimal bagi kemajuan bangsa dan negara,“ pungkas Prio.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Telkom Group telah menggelar kabel fiber optic di seluruh kabupaten dan kota di pulau Kalimantan menggantikan kabel tembaga. Akses internet dengan kabel fiber memungkinkan bandwidth hingga 1 Gbps, jauh di atas bandwidth yang mungkin dialirkan melalui kabel tembaga. Dengan demikian, pulau Kalimantan menjadi pulau besar pertama yang seluruh akses internetnya menggunakan kabel fiber optic dan mengukuhkan Kalimantan sebagai The First Modern Broadband Island in Indonesia,” kata GM Telkom Witel Kalbar Prio Sesanto di Pontianak, Selasa.
Meskipun demikian, masih ada oknum yang melakukan kegiatan vandalisme, yaitu dengan memotong kabel Telkom dengan maksud mengambil dan menjualnya. Mereka mengira itu kabel tembaga yang secara ekonomis layak dijual. Padahal, kabel itu adalah kabel fiber optic yang secara ekonomis tidak bernilai jual.
“Di samping Telkom, pelanggan dan masyarakat yang sangat dirugikan dengan aksi kejahatan vandalisme tersebut. Kabel fiber yang dipotong menyebabkan gangguan massal yang berdampak luas, termasuk di saat-saat pandemi, di mana akses internet menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat dalam beraktivitas dan belajar dari rumah,” lanjut Prio Sesanto.
Prio berharap, para oknum menghentikan aksi vandalisme yang berdampak luas serta merugikan tersebut, serta mengharapkan masyarakat untuk turut bersama menjaga keberadaan kabel fiber optic Telkom agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung aktivitas bekerja dan belajar dari rumah.
“Telkom adalah BUMN, sehingga seluruh asetnya adalah juga milik negara yang harus kita jaga bersama agar bermanfaat maksimal bagi kemajuan bangsa dan negara,“ pungkas Prio.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020