Kapolda Kalimantan Barat, Irjen (Pol) R Sigid Tri Hardjanto menyatakan, dua mahasiswa yang ikut demo, Rabu malam (28/10) yang kini dirawat di Rumah Sakit Anton Soejarwo, mempunyai riwayat sakit tipus dan asma.
"Hari ini Kapolda Kalbar melakukan silaturahim dengan Rektor Universitas Tanjungpura pasca aksi demo mahasiswa yang sempat diwarnai ricuh pada Rabu malam," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, pertemuan Kapolda Kalbar bersama Rektor Untan Pontianak untuk meluruskan informasi terkait aksi unjuk rasa kemarin.
Dia melanjutkan, Kapolda Kalbar dengan didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara AKBP drg Sugiyato menjelaskan kondisi terkini kedua mahasiswa yang sedang di rawat tersebut.
"Setelah aksi demo kemarin, memang ada dua mahasiswa yang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Informasi ini yang ingin bapak Kapolda Kalbar sampaikan langsung kepada Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko," ujarnya.
Ia menjelaskan, kemarin Rumah Sakit Bhayangkara menerima peserta unjuk rasa yang mengalami keluhan sakit berupa mual, pusing dan muntah, serta gejala lain. Kemudian dilakukan pemeriksaan awal dan CT Scan terhadap salah satu mahasiswa dengan hasil tidak ada cidera atau pendarahan di kepala. Selanjutnya dilakukan tes widal dimana didapatkan hasil mengalami sakit tipus.
"Jadi dua mahasiswa itu satu mengalami sakit tipus dan satu mempunyai penyakit bawaan asma. Untuk mahasiswa yang penderita asma tersebut saat ini dalam keadaan sembuh," katanya.
Donny juga menyebutkan banyaknya informasi yang beredar bahwa mahasiswa yang dirawat akibat kekerasan atau pemukulan dari aparat kepolisian yang mengamankan demo tersebut. Ia memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar. "Tujuan pertemuan ini lebih untuk meluruskan informasi tentang mahasiswa Untan yang sedang di rawat dan perkembangan kondisinya," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Kalbar juga mengungkapkan bahwa dalam aksi demo kemarin ditemukanya bubuk yang diduga penyabab letupan dan sempat terkena petugas kepolisian sehingga harus di rawat. Berdasarkan informasi, serbuk tersebut mengenai dua petugas kepolisian dimana salah satunya Karo Ops Polda Kalbar. "Serbuk yang mengenai petugas ini menyebabkan perih pada mata, bahkan satu personel Polresta Pontianak harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Donny.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Hari ini Kapolda Kalbar melakukan silaturahim dengan Rektor Universitas Tanjungpura pasca aksi demo mahasiswa yang sempat diwarnai ricuh pada Rabu malam," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, pertemuan Kapolda Kalbar bersama Rektor Untan Pontianak untuk meluruskan informasi terkait aksi unjuk rasa kemarin.
Dia melanjutkan, Kapolda Kalbar dengan didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara AKBP drg Sugiyato menjelaskan kondisi terkini kedua mahasiswa yang sedang di rawat tersebut.
"Setelah aksi demo kemarin, memang ada dua mahasiswa yang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Informasi ini yang ingin bapak Kapolda Kalbar sampaikan langsung kepada Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko," ujarnya.
Ia menjelaskan, kemarin Rumah Sakit Bhayangkara menerima peserta unjuk rasa yang mengalami keluhan sakit berupa mual, pusing dan muntah, serta gejala lain. Kemudian dilakukan pemeriksaan awal dan CT Scan terhadap salah satu mahasiswa dengan hasil tidak ada cidera atau pendarahan di kepala. Selanjutnya dilakukan tes widal dimana didapatkan hasil mengalami sakit tipus.
"Jadi dua mahasiswa itu satu mengalami sakit tipus dan satu mempunyai penyakit bawaan asma. Untuk mahasiswa yang penderita asma tersebut saat ini dalam keadaan sembuh," katanya.
Donny juga menyebutkan banyaknya informasi yang beredar bahwa mahasiswa yang dirawat akibat kekerasan atau pemukulan dari aparat kepolisian yang mengamankan demo tersebut. Ia memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar. "Tujuan pertemuan ini lebih untuk meluruskan informasi tentang mahasiswa Untan yang sedang di rawat dan perkembangan kondisinya," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Kalbar juga mengungkapkan bahwa dalam aksi demo kemarin ditemukanya bubuk yang diduga penyabab letupan dan sempat terkena petugas kepolisian sehingga harus di rawat. Berdasarkan informasi, serbuk tersebut mengenai dua petugas kepolisian dimana salah satunya Karo Ops Polda Kalbar. "Serbuk yang mengenai petugas ini menyebabkan perih pada mata, bahkan satu personel Polresta Pontianak harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Donny.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020