Dinas Kesehatan Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat sudah mempersiapkan tenaga medis untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Kami baru mempersiapkan terkait sasaran, masyarakat yang akan diberikan vaksin COVID-19, dan termasuk jumlah tenaga medis yang bisa memberikan vaksin tersebut pada masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Kamis.
"Sementara untuk pengadaan vaksin COVID-19 secara gratis bagi masyarakat nantinya ditentukan semuanya dari pemerintah pusat," ia menambahkan.
Baca juga: Vaksin merah putih simbol kemandirian bangsa
Sidiq mengatakan bahwa dalam pelaksanaan program vaksinasi nasional biasanya pemerintah pusat menyediakan vaksin dan perlengkapan vaksinasi dan pemerintah daerah menyiapkan tenaga serta fasilitas pendukung.
Di samping mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi, Pemerintah Kota Pontianak melanjutkan upaya untuk mengendalikan penularan COVID-19.
Pemerintah Kota Pontianak kembali memperketat pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah pada malam hari hingga pukul 21.00 WIB sejak Senin (9/11) hingga 14 hari ke depan guna menekan risiko penularan virus corona.
Taman-taman di Kota Pontianak ditutup sementara selama 14 hari untuk disemprot disinfektan. Di Taman Akcaya pedagang masih diperbolehkan beraktivitas namun hanya sampai pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Pemerintah pertimbangkan beli vaksin Pfizer buatan AS
Baca juga: Rusia siap kerja sama penyediaan vaksin dengan Indonesia
"Aktivitas seperti di GOR yang setiap minggu ramai dikunjungi, kita tiadakan selama 14 hari ke depan," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Ia menambahkan, pasar-pasar juga akan disemprot disinfektan secara berkala dan razia tertib masker dilakukan berkala di pasar-pasar untuk menekan risiko penularan COVID-19.
Pemerintah kota juga menerapkan pembatasan-pembatasan dalam penyelenggaraan acara resepsi pernikahan, termasuk membatasi jumlah tamu dan mewajibkan penerapan protokol kesehatan.
"Mereka yang akan menggelar acara resepsi, kami minta untuk melaporkan kepada Satgas COVID-19 kecamatan setempat," kata Wali Kota.
Baca juga: Kemenkeu bakal suntik Bio Farma Rp2 triliun untuk pengadaan vaksin
Baca juga: China targetkan 100 juta penduduk Indonesia tewas dengan vaksin? Ini faktanya
Baca juga: Mulai Desember, Hungaria mulai impor vaksin COVID-19 Rusia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami baru mempersiapkan terkait sasaran, masyarakat yang akan diberikan vaksin COVID-19, dan termasuk jumlah tenaga medis yang bisa memberikan vaksin tersebut pada masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Kamis.
"Sementara untuk pengadaan vaksin COVID-19 secara gratis bagi masyarakat nantinya ditentukan semuanya dari pemerintah pusat," ia menambahkan.
Baca juga: Vaksin merah putih simbol kemandirian bangsa
Sidiq mengatakan bahwa dalam pelaksanaan program vaksinasi nasional biasanya pemerintah pusat menyediakan vaksin dan perlengkapan vaksinasi dan pemerintah daerah menyiapkan tenaga serta fasilitas pendukung.
Di samping mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi, Pemerintah Kota Pontianak melanjutkan upaya untuk mengendalikan penularan COVID-19.
Pemerintah Kota Pontianak kembali memperketat pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah pada malam hari hingga pukul 21.00 WIB sejak Senin (9/11) hingga 14 hari ke depan guna menekan risiko penularan virus corona.
Taman-taman di Kota Pontianak ditutup sementara selama 14 hari untuk disemprot disinfektan. Di Taman Akcaya pedagang masih diperbolehkan beraktivitas namun hanya sampai pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Pemerintah pertimbangkan beli vaksin Pfizer buatan AS
Baca juga: Rusia siap kerja sama penyediaan vaksin dengan Indonesia
"Aktivitas seperti di GOR yang setiap minggu ramai dikunjungi, kita tiadakan selama 14 hari ke depan," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Ia menambahkan, pasar-pasar juga akan disemprot disinfektan secara berkala dan razia tertib masker dilakukan berkala di pasar-pasar untuk menekan risiko penularan COVID-19.
Pemerintah kota juga menerapkan pembatasan-pembatasan dalam penyelenggaraan acara resepsi pernikahan, termasuk membatasi jumlah tamu dan mewajibkan penerapan protokol kesehatan.
"Mereka yang akan menggelar acara resepsi, kami minta untuk melaporkan kepada Satgas COVID-19 kecamatan setempat," kata Wali Kota.
Baca juga: Kemenkeu bakal suntik Bio Farma Rp2 triliun untuk pengadaan vaksin
Baca juga: China targetkan 100 juta penduduk Indonesia tewas dengan vaksin? Ini faktanya
Baca juga: Mulai Desember, Hungaria mulai impor vaksin COVID-19 Rusia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020