Sejumlah mahasiswa menyoroti terkait proses Pilkada Sambas yang kini dalam tahap rekapitulasi suara dan berharap siapapun bupati dan wakil yang terpilih, dapat membangun daerah dengan gagasan baru agar bisa melakukan percepatan kemajuan daerah.

“Kepada siapapun yang terpilih nanti harus menjalankan visi misi yang telah disampaikan dengan baik. Sebagai seorang kepala daerah harus mampu mencari ide - ide atau gagasan baru dalam membangun daerah di berbagai sektor,” ujar Presiden BEM Politeknik Sambas, Irfan Rabbani saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa sektor pembangunan jalan harus menjadi perhatian besar yang harus segera diselesaikan, termasuk juga dalam mengawasi pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar.

“Kemudian di sektor pariwisata juga harus mendapat perhatian lebih, buat peraturan daerah tentang pariwisata, beri anggaran untuk pengelolaan objek wisata agar pariwisata khususnya di Sambas dapat berkembang pesat dan maju,” katanya.

Kemudian dengan meningkatnya angka pelecehan seksual juga harus diperhatikan karena Sambas menduduki peringkat teratas dalam hal pelecehan seksual di Kalimantan Barat.

“Siapapun yang terpilih nanti harus membentuk KPPAD di daerah Sambas sebagai lembaga yang fokus dalam hal tersebut agar Sambas kembali menjadi seperti julukannya dulu, yakni Sambas serambi Mekkah,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Sambas Pahmi Ardi menyampaikan bahwasanya siapa pun Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih itu adalah satu di antara yang terbaik dari ke empat calon.

"Calon bupati dan wakil bupati yang terpilih dan ditetapkan oleh KPU adalah calon yang terbaik kiranya yang harus diterima oleh seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Pahmi juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengawal proses demokrasi di Kabupaten Sambas agar tetap aman dan damai.

"Siapapun nanti yang terpilih kita harus hargai segala keputusan yang ada sebagai masyarakat yang berbudi luhur baik. Kita harus tetap mengawal agar pilkada di Kabupaten Sambas bisa berjalan aman dan damai sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat,” katanya.

Pahmi juga mengajak agar masyarakat bisa menunggu keputusan pleno dari KPUD untuk melihat siapa yang nantinya akan ditetapkan menjadi Bupati dan Wakil Sambas.

"Hasil resminya adalah Pleno KPU Kabupaten Sambas. Jadi masyarakat harus sabar menunggu keputusannya jangan sampai mudah terprovokasi dengan cuitan - cuitan di media sosial yang justru akan memicu konflik di antara lapisan masyarakat,” kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020