Sejumlah masyarakat daerah perbatasan Indonesia- Sarawak, Malaysia di Aruk, Kabupaten Sambas merasa bangga menikmati listrik PLN karena berdampak luas dalam mendorong kemajuan desa.
“Manfaat listrik PLN masuk di desa kami sangat besar dan kami rasakan mulai soal ekonomi, pendidikan, akses informasi dan lainnya,” ujar satu di antara warga Desa Kaliu, Aruk, Antonius Dewa Tomas saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa untuk manfaatkan listrik PLN dari sisi ekonomi saat ini masyarakat mudah terutama dalam berjualan makanan.
“Dagang makanan mudah sekarang karena listrik PLN. Masyarakat sudah bisa memiliki kulkas dan itu sangat terbantu. Belum lainnya dengan penerangan aktivitas jadi lancar,” jelas dia.
Kemudian dari sisi pendidikan dan akses informasi, anak – anak sudah mudah untuk menikmati jaringan internet. Itu juga mendorong pengetahuan dan permudah dalam aktivitas belajar secara online.
“Kalau tidak ada listrik tentu anak kesulitan belajar terutama pada malam hari,” kata dia.
Ia menyebutkan bahwa di desanya yang masuk Kecamatan Sajingan Besar tersebut sempat merasakan penerangan listrik PLN hanya 12 jam saja dalam sehari. Kemudian listrik tersebut juga dari listrik Malaysia.
“Namun kita bersyukur PLN telah menghadirkan listrik 24 jam dan itu listrik dari Indonesia. Dengan listrik dari Indonesia tentu respon lebih mudah dan cepat kalau ada permasalahan di lapangan seperti faktor alam karena cuaca ekstrim,” katanya.
Ia berharap keandalan pasokan listrik terus hadir di desanya dan pihaknya meminta juga untuk dihadirkan penerangan berupa lampu di jalan. Pasalnya penerangan jalan umum masih belum hadir.
“Kemudian ada juga di dusun desa tetangga kami yang belum menikmati listrik dan semoga saudara kita segera juga menikmati listrik PLN. Sehingga merasakan kebahagiaan, kemudahan dan kebanggaannya seperti yang kami nikmati dan rasakan saat ini,” katanya.
Desa Kaliu saat ini memiliki 244 Kepala Keluarga. Mayoritas profesi masyarakat di desa tersebut sebagai petani padi dan karet.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Manfaat listrik PLN masuk di desa kami sangat besar dan kami rasakan mulai soal ekonomi, pendidikan, akses informasi dan lainnya,” ujar satu di antara warga Desa Kaliu, Aruk, Antonius Dewa Tomas saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa untuk manfaatkan listrik PLN dari sisi ekonomi saat ini masyarakat mudah terutama dalam berjualan makanan.
“Dagang makanan mudah sekarang karena listrik PLN. Masyarakat sudah bisa memiliki kulkas dan itu sangat terbantu. Belum lainnya dengan penerangan aktivitas jadi lancar,” jelas dia.
Kemudian dari sisi pendidikan dan akses informasi, anak – anak sudah mudah untuk menikmati jaringan internet. Itu juga mendorong pengetahuan dan permudah dalam aktivitas belajar secara online.
“Kalau tidak ada listrik tentu anak kesulitan belajar terutama pada malam hari,” kata dia.
Ia menyebutkan bahwa di desanya yang masuk Kecamatan Sajingan Besar tersebut sempat merasakan penerangan listrik PLN hanya 12 jam saja dalam sehari. Kemudian listrik tersebut juga dari listrik Malaysia.
“Namun kita bersyukur PLN telah menghadirkan listrik 24 jam dan itu listrik dari Indonesia. Dengan listrik dari Indonesia tentu respon lebih mudah dan cepat kalau ada permasalahan di lapangan seperti faktor alam karena cuaca ekstrim,” katanya.
Ia berharap keandalan pasokan listrik terus hadir di desanya dan pihaknya meminta juga untuk dihadirkan penerangan berupa lampu di jalan. Pasalnya penerangan jalan umum masih belum hadir.
“Kemudian ada juga di dusun desa tetangga kami yang belum menikmati listrik dan semoga saudara kita segera juga menikmati listrik PLN. Sehingga merasakan kebahagiaan, kemudahan dan kebanggaannya seperti yang kami nikmati dan rasakan saat ini,” katanya.
Desa Kaliu saat ini memiliki 244 Kepala Keluarga. Mayoritas profesi masyarakat di desa tersebut sebagai petani padi dan karet.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020