Rambut adalah masalah yang sering dialami oleh pria dan wanita, penyebabnya pun beragam mulai dari faktor hormonal hingga kondisi kejiwaan seseorang.
Meski terdapat berbagai cara untuk mengatasi kerontokan rambut, setidaknya Anda harus tahu beberapa penyebab umum dari masalah ini. Berikut adalah penjelasan mengenai rambut rontok seperti dilansir Health.com, Minggu.
Stres atau sakit
Stres atau penyakit (termasuk COVID-19) dapat menyebabkan kerontokan rambut. Ini adalah proses yang dikenal sebagai telogen effluvium, atau kerontokan rambut berlebihan yang disebabkan oleh stres, kata Michelle Henry, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di New York.
"Tubuh kita merasakan tekanan mental dengan cara yang sama saat merasakan stres fisik, dan setiap stres dramatis pada tubuh dapat menyebabkan pertumbuhan rambut terhenti dan saat pertumbuhan rambut dihentikan, dia akan rontok," kata Dr. Henry.
Secara khusus, ketika tubuh sedang stres, dia melepaskan hormon kortisol, yang kemudian dapat memengaruhi folikel rambut dan mengakibatkan kerontokan rambut.
Terlalu banyak vitamin A
Suplemen atau obat-obatan yang mengandung vitamin A berlebihan dapat memicu kerontokan rambut, menurut American Academy of Dermatology.
Untuk mengatasinya konsumsilah vitamin A sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh dan rambut rontok akan tumbuh normal kembali.
Baca juga: Pasien COVID-19 bisa alami kerontokan rambut
Kekurangan protein
Menurut American Academy of Dermatology, terlalu sedikit protein dalam makanan berpotensi menyebabkan kerontokan rambut. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa, secara anekdot, mereka yang menjalani diet keto juga melaporkan masalah rambut rontok akibat perubahan kebiasaan makan mereka.
Anda dapat dengan mudah menambahkan lebih banyak protein ke dalam makanan seperti lebih banyak telur, ayam, kacang-kacangan atau yogurt.
Riwayat ibu alami kerontokan rambut
Jika ibu Anda mengalami kerontokan rambut pada usia tertentu, maka kemungkinan besar Anda akan lebih rentan terhadap masalah ini. Tidak seperti pria yang memiliki garis kebotakan atau botak di satu tempat, wanita lebih cenderung melebar dan rambutnya lama-kelamaan menipis.
Perubahan hormon
Sama seperti perubahan hormon kehamilan yang dapat menyebabkan rambut rontok, begitu juga dengan mengganti atau menggunakan pil KB. Hal ini juga dapat menyebabkan telogen effluvium, dan lebih mungkin terjadi jika Anda memiliki riwayat keluarga berambut rontok.
Perubahan keseimbangan hormonal yang terjadi saat menopause mungkin juga memiliki akibat yang sama.
"Reseptor androgen (hormon pria) di kulit kepala menjadi aktif. Folikel rambut akan mengecil dan kemungkinan Anda mulai kehilangan lebih banyak rambut," kata Mark Hammonds, MD, seorang dokter kulit di Scott & White Clinic di Round Rock, Texas.
Kurang zat besi
American Academy of Dermatology mengatakan bahwa kurang zat besi dalam makanan dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tidak diinginkan.
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), anemia atau defisiensi besi terjadi ketika Anda tidak memiliki cukup zat besi dalam tubuh. Gejalanya meliputi kelelahan, lemas, sesak napas, atau nyeri dada. Untuk membantu mengatasinya, dokter akan menyarankan suplemen zat besi atau pilihan gaya hidup sehat lainnya, seperti meningkatkan asupan makanan kaya zat besi dan vitamin C.
Penurunan berat badan dengan cepat
Penurunan berat badan secara tiba-tiba adalah salah satu bentuk trauma fisik yang dapat menyebabkan rambut menipis. Mungkin saja penurunan berat badan itu sendiri membuat tubuh stres, atau karena tidak makan dengan benar dapat mengakibatkan kekurangan vitamin atau mineral.
Rambut rontok bersamaan dengan penurunan berat badan juga bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
"Penurunan berat badan yang tiba-tiba tampaknya mengejutkan sistem tubuh dan Anda akan mengalami kerontokan rambut selama enam bulan dan kemudian pulih dengan sendirinya," kata Dr. Hammonds
Terlalu sering menata rambut
Terlalu sering menata rambut selama bertahun-tahun dapat menyebabkan rambut rontok. Contoh penataan rambut adalah mengepang yang terlalu kencang, mem-blow serta penggunaan bahan kimia untuk meluruskan rambut dapat memengaruhi akar rambut sehingga menyebabkan kerontokan.
Pakar dermatologi merekomendasikan untuk selalu menggunakan kondisioner setiap keramas dan membiarkan rambut kering secara alami.
Baca juga: Solusi rambut rontok
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Meski terdapat berbagai cara untuk mengatasi kerontokan rambut, setidaknya Anda harus tahu beberapa penyebab umum dari masalah ini. Berikut adalah penjelasan mengenai rambut rontok seperti dilansir Health.com, Minggu.
Stres atau sakit
Stres atau penyakit (termasuk COVID-19) dapat menyebabkan kerontokan rambut. Ini adalah proses yang dikenal sebagai telogen effluvium, atau kerontokan rambut berlebihan yang disebabkan oleh stres, kata Michelle Henry, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di New York.
"Tubuh kita merasakan tekanan mental dengan cara yang sama saat merasakan stres fisik, dan setiap stres dramatis pada tubuh dapat menyebabkan pertumbuhan rambut terhenti dan saat pertumbuhan rambut dihentikan, dia akan rontok," kata Dr. Henry.
Secara khusus, ketika tubuh sedang stres, dia melepaskan hormon kortisol, yang kemudian dapat memengaruhi folikel rambut dan mengakibatkan kerontokan rambut.
Terlalu banyak vitamin A
Suplemen atau obat-obatan yang mengandung vitamin A berlebihan dapat memicu kerontokan rambut, menurut American Academy of Dermatology.
Untuk mengatasinya konsumsilah vitamin A sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh dan rambut rontok akan tumbuh normal kembali.
Baca juga: Pasien COVID-19 bisa alami kerontokan rambut
Kekurangan protein
Menurut American Academy of Dermatology, terlalu sedikit protein dalam makanan berpotensi menyebabkan kerontokan rambut. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa, secara anekdot, mereka yang menjalani diet keto juga melaporkan masalah rambut rontok akibat perubahan kebiasaan makan mereka.
Anda dapat dengan mudah menambahkan lebih banyak protein ke dalam makanan seperti lebih banyak telur, ayam, kacang-kacangan atau yogurt.
Riwayat ibu alami kerontokan rambut
Jika ibu Anda mengalami kerontokan rambut pada usia tertentu, maka kemungkinan besar Anda akan lebih rentan terhadap masalah ini. Tidak seperti pria yang memiliki garis kebotakan atau botak di satu tempat, wanita lebih cenderung melebar dan rambutnya lama-kelamaan menipis.
Perubahan hormon
Sama seperti perubahan hormon kehamilan yang dapat menyebabkan rambut rontok, begitu juga dengan mengganti atau menggunakan pil KB. Hal ini juga dapat menyebabkan telogen effluvium, dan lebih mungkin terjadi jika Anda memiliki riwayat keluarga berambut rontok.
Perubahan keseimbangan hormonal yang terjadi saat menopause mungkin juga memiliki akibat yang sama.
"Reseptor androgen (hormon pria) di kulit kepala menjadi aktif. Folikel rambut akan mengecil dan kemungkinan Anda mulai kehilangan lebih banyak rambut," kata Mark Hammonds, MD, seorang dokter kulit di Scott & White Clinic di Round Rock, Texas.
Kurang zat besi
American Academy of Dermatology mengatakan bahwa kurang zat besi dalam makanan dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tidak diinginkan.
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), anemia atau defisiensi besi terjadi ketika Anda tidak memiliki cukup zat besi dalam tubuh. Gejalanya meliputi kelelahan, lemas, sesak napas, atau nyeri dada. Untuk membantu mengatasinya, dokter akan menyarankan suplemen zat besi atau pilihan gaya hidup sehat lainnya, seperti meningkatkan asupan makanan kaya zat besi dan vitamin C.
Penurunan berat badan dengan cepat
Penurunan berat badan secara tiba-tiba adalah salah satu bentuk trauma fisik yang dapat menyebabkan rambut menipis. Mungkin saja penurunan berat badan itu sendiri membuat tubuh stres, atau karena tidak makan dengan benar dapat mengakibatkan kekurangan vitamin atau mineral.
Rambut rontok bersamaan dengan penurunan berat badan juga bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
"Penurunan berat badan yang tiba-tiba tampaknya mengejutkan sistem tubuh dan Anda akan mengalami kerontokan rambut selama enam bulan dan kemudian pulih dengan sendirinya," kata Dr. Hammonds
Terlalu sering menata rambut
Terlalu sering menata rambut selama bertahun-tahun dapat menyebabkan rambut rontok. Contoh penataan rambut adalah mengepang yang terlalu kencang, mem-blow serta penggunaan bahan kimia untuk meluruskan rambut dapat memengaruhi akar rambut sehingga menyebabkan kerontokan.
Pakar dermatologi merekomendasikan untuk selalu menggunakan kondisioner setiap keramas dan membiarkan rambut kering secara alami.
Baca juga: Solusi rambut rontok
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020