Jejaring sosial terbesar dunia, Facebook, akan menambah fitur-fitur keamanan untuk verifikasi data sebelum pengguna masuk ke akun mereka, mulai tahun depan.

Facebook Inc, dikutip dari Reuters, Rabu, akan mengizinkan pengguna mereka mengatur kunci keamanan dalam bentuk fisik tahu depan. Saat ini, aplikasi Facebook menawarkan opsi menyambungkan perangkat keras kunci disambungkan ke komputer setiap pengguna masuk ke akun mereka.

Pengguna bisa membeli perangkat keras kunci tersebut di mana saja, kemudian mendaftarkannya ke Facebook.

Baca juga: Waspadai ancaman kejahatan siber finansial tahun 2021

Rencanan fitur keamanan ini merupakan langkah Facebook untuk menyikapi peretasan banyak akun terverifikasi di platform Twitter pertengahan tahun ini. Akun milik, antara lain, Joe Biden, yang saat itu kandidat calon presiden Amerika Serikat, dan bos Tesla, Elon Musk.

Facebook sejak kejadian itu berencana memperluas Facebook Protect, program keamanan untuk akun-akun resmi termasuk kandidat di pemilihan umum, ke tipe akun lainnya dan secara global mulai tahun depan.

Facebook Protect saat ini tersedia di AS, antara lain untuk kantor pemerintahan, politikus dan pegawai pemilihan umum. Akun Facebook mereka dibekali keamanan tambahan antara lain berupa otentikasi dua langkah, two-factor authentication, dan pengawasan secara aktual terhadap ancaman peretasan.

Facebook Protect akan diperluas untuk akun jurnalis, aktivis hak asasi manusia.

Baca juga: Microsoft, Cisco, Google, VM Ware ikut Facebook tuntut perusahaan spyware NSO

Baca juga: Keamanan siber Indonesia membaik 2020
Baca juga: Facebook gulirkan dana bantuan Rp12,5 miliar dukung UKM Indonesia

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020