Beragam ornamen unik selalu menghiasi rumah umat Kristiani untuk menyambut hari raya Natal.

Tidak hanya pohon natal yang dihias beragam pernak pernik unik, namun juga diorama gua natal seperti yang ada di kediaman Stefanus Barlian Soeryamassoeka (48 tahun) di Komplek Bali Agung III, Jalan Perdana, Pontianak.

"Setiap tahun menjelang perayaan Natal, saya sudah membuat diorama gua natal di teras rumah," ujar Stefanus.

Diorama yang memiliki lebar 2 meter dan tinggi 1 meter tersebut dibuat dengan menggunakan bahan baku kayu reng, terpal, pylox, cat kayu, paku dan daun rumbia.  

Untuk aksesoris, Stefanus menggunakan lampu hias, rumput dan bunga sintetis, bunga asli dan sejumlah patung tokoh natal berukuran 40 sentimeter. Barang-barang tersebut dibuat menjadi diorama yang menggambarkan kelahiran Yesus Kristus.

“Saya menggunakan terpal-terpal bekas spanduk, biasanya minta dengan orang. Untuk kertas semen dan kayu reng bekas pun, minta di tempat orang-orang lagi bangun rumah. Intinya memanfaatkan barang-barang bekas yang ada," kata Stefanus.

Untuk patung sejumlah tokoh-tokoh yang ada dalam kisah kelahiran juruselamat tersebut, Stefanus mengatakan bahwa Ia membelinya seharga Rp2,7 juta per set.

Di dalam satu set itu terdapat 17 patung berukuran 40 sentimeter seperti bayi Yesus, Maria, Yosef, orang-orang majusi dari Nazareth, para gembala dan domba-domba.

Sedangkan lampu hias dibeli dengan kisaran harga Rp45 ribu hingga Rp123 ribu per set.

Namun patung-patung dan lampu hias natal, Ia hanya sekali membelinya karena barang-barang tersebut dapat digunakan berulangkali.

Stefanus rutin membuat diorama guna natal sejak usia sekolah dasar, bersama kedua orangtua dan saudara-saudaranya.

Dan dilanjutkan hingga saat berumah tangga, meneruskan tradisi keluarga setiap menyambut perayaan natal.

“Tradisi keluarga itu untuk mengikuti teladan Santo Fransiscus Asisi yang membuat gambaran suasana kelahiran Yesus dalam bentuk tiga dimensi. Agar dapat memberikan suasana natal di rumah, untuk dimaknai tiap anggota keluarga tentang arti kelahiran Yesus ke dunia,” ujar Stefanus.

Stefanus menambahkan juga bahwa makna dari gua natal adalah pentingnya penyertaan Tuhan dalam keluarga di tiap keadaan, seperti yang dicontohkan Keluarga Suci Nazareth yaitu Yosef, Maria dan Yesus.

Walaupun dalam kondisi sulit, tidak memiliki harta serta ditolak di berbagai penginapan dan rumah untuk persalinan Maria, namun mereka tetap yakin bahwa dengan iman terhadap Tuhan maka semua rintangan dapat dilewati.

Pewarta: Jessica Helena Wuysang

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020