Jakarta (ANTARA) - PT Hotel Indonesia Group (HIG), holding operatorship yang ditunjuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab mengelola dan mengoperasikan jaringan hotel BUMN, mencatat peningkatan tingkat hunian hotel-hotel BUMN pada libur Natal 2023.
Saat ini, anak usaha PT Hotel Indonesia Natour (HIN) itu telah mengoperasikan 36 properti yang terdiri atas 34 hotel, satu convention center dan satu lembaga pendidikan yang tersebar di Indonesia dengan 4.736 kamar.
"Peningkatan tingkat hunian hotel jaringan HIG selama periode libur Natal 2023 menunjukkan hotel ini menjadi pilihan akomodasi wisatawan di manapun berada," kata Direktur Utama HIG Rizal Kasim dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
HIG mencatat terdapat pertumbuhan jumlah tingkat hunian pada puncak arus mudik libur Natal 2023 dibandingkan dengan libur Natal 2022.
"Pertumbuhan ini kondisi yang menggembirakan di tengah upaya recovery kinerja operasional dan keuangan HIG," Rizal Kasim.
Pada libur Natal 2023, hotel wilayah Bali mencatatkan okupansi tertinggi dibandingkan hotel jaringan HIG di wilayah lainnya dengan rata-rata okupansi mencapai 83 persen, menjadikannya sebagai destinasi favorit masyarakat menghabiskan libur Natal.
Hal tersebut didukung dengan data PT Angkasa Pura I yang menunjukkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara dengan trafik tertinggi dengan jumlah pergerakan penumpang terbanyak yakni mencapai 261.559 penumpang.
Selama periode libur Natal sepanjang 22-26 Desember 2023, hotel jaringan HIG wilayah Bali dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Truntum Kuta dan Inna Sindhu Beach sebesar 98 persen, selanjutnya yaitu Merusaka Nusa Dua dengan tingkat hunian sebesar 90 persen. Hotel milik HIPRO ini menunjukkan peningkatan kinerja selama periode Natal 2023.
Posisi tingkat hunian tertinggi kedua yaitu pada wilayah Jawa dengan rata-rata tingkat hunian sebesar 82 persen, dengan okupansi tertinggi yaitu Khas Tugu Yogyakarta dan Lafayette Boutique Hotel Yogyakarta dengan okupansi sebesar 99 persen. Tingkat hunian ini mengalami peningkatan sebesar 5-7 persen dibandingkan libur Natal tahun 2022.
Selanjutnya, tingkat hunian tertinggi yaitu Khas Malioboro Yogyakarta sebesar 97 persen. Tingkat hunian hotel ini juga mengalami peningkatan sekitar 5 persen dibandingkan libur Natal 2022.
Wilayah tertinggi selanjutnya Nusa Tenggara dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Hotel Merumatta Senggigi Lombok sebesar 82 persen.
Tingkat hunian Hotel bintang lima yang terletak di Tanjung Senggigi ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 32 persen dibandingkan periode Natal 2022.
Hal serupa juga terjadi di hotel wilayah Kalimantan dan wilayah Sulawesi dengan tingkat hunian tertinggi hotel Cordia Banjarmasin sebesar 78 persen.
Tingkat hunian hotel milik PT Angkasa Pura I ini mengalami pertumbuhan tingkat hunian sebesar 44 persen dibanding periode natal 2022, hal ini menunjukkan peningkatan trafik wisatawan di Kalimantan dan Sulawesi.
Sementara itu, tingkat okupansi hotel di wilayah Sumatera pun mengalami peningkatan dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Khas Parapat Hotel sebesar 97 persen.
Hotel bintang tiga milik HIPRO yang terletak di Parapat dengan pemandangan langsung ke Danau Toba ini menjadi pilihan pengunjung menghabiskan libur Natal 2023. Adapun hotel dengan tingkat hunian tertinggi selanjutnya yaitu Truntum Padang sebesar 71 persen.
Rizal menambahkan, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan tingkat hunian ini dengan berbagai persiapan, diantaranya persiapan manning, pelayanan terbaik sentuhan nuansa Indonesia di setiap touch point, persiapan ketersediaan bahan baku makanan dan amenities, serta berbagai promo menarik periode Natal & Tahun Baru 2024.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang memilih #HIGHotels sebagai tempat menginap selama Libur Natal 2023. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pengalaman hospitality terbaik kepada pelanggan sehingga hotel jaringan HIG menjadi pilihan utama pelanggan di manapun berada," katanya.
Perusahaan berharap momentum peningkatan okupansi hotel ini terus terjaga sepanjang tahun, tidak hanya pada momentum tertentu.
Pasalnya, dengan semakin maraknya kegiatan kepariwisataan di seluruh wilayah Indonesia, diharapkan dapat menjadi stimulan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke berbagai daerah dan memberikan dampak ganda, termasuk pada peningkatan okupansi hotel dan perekonomian nasional.
Baca juga: Jaringan hotel BUMN memastikan kesiapan sambut Aquabike Jetski di Toba
Baca juga: Kolaborasi tiga BUMN kelola "The Manohara Hotel" Yogyakarta