Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengatakan fatwa terkait kebolehan penggunaan vaksin COVID-19 buatan Sinovac akan terbit sebelum tanggal vaksinasi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Januari.
“Uji lapangannya sudah tuntas. Jadi memang harus menunggu,” kata Masduki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Masduki yang juga Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut mengatakan saat ini tim dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI masih bekerja untuk menerbitkan fatwa halal bagi vaksin buatan China tersebut.
“Saat ini, MUI tinggal menunggu pelaksanaan sidang fatwa terkait vaksin Sinovac,” tambahnya.
Baca juga: MUI tuntaskan fatwa halal Vaksin COVID-19 Sinovac
Sebelumnya, Masduki mengatakan Pemerintah akan memulai vaksinasi secara serentak di beberapa daerah jika Sinovac telah mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Setelah BPOM menerbitkan EUA, maka fatwa MUI terhadap kebolehan vaksin Sinovac tersebut juga akan segera dikeluarkan.
“Masalah izin dan fatwa halal ini sudah ada kesepakatannya,” katanya.
Sementara itu, terkait pendistribusian vaksin yang sudah tiba di beberapa daerah bertujuan agar ketika izin BPOM dan fatwa MUI terbit, maka penyuntikan vaksin dapat segera dilakukan.
“Menkes (Budi Gunadi Sadikin) sudah menjelaskan kepada Wapres Ma’ruf Amin bahwa pendistribusian itu supaya nanti bisa serentak dilakukan vaksinasi di berbagai daerah. Vaksinasi itu sama sekali tidak akan mengabaikan fatwa dari MUI,” ujarnya.
Pihak Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Joko Widodo akan disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1).
Baca juga: Bupati Bogor minta MUI turun tangan hadapi massa FPI
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan penyuntikan vaksin terhadap Presiden Jokowi akan disiarkan secara langsung di media massa nasional, menandai dimulainya vaksinasi COVID-19 secara serentak.
“Supaya masyarakat bisa lihat langsung, memberikan semangat, bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga, minimal provinsi dan kota-kota besar juga ikut melanjutkan,” kata Heru.
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia sebanyak 3 juta dosis, yang dikirimkan dalam dua tahap yakni 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.
Hingga Selasa (5/1), vaksin Sinovac tersebut telah tiba di Banten, Jawa Tengah, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat dan Papua.
Baca juga: Pesan berantai daftar bumbu makanan tidak halal oleh MUI, ini faktanya
Baca juga: MUI ingatkan jangan selenggarakan acara kerahkan massa
Baca juga: MUI tuding Emmanuel Macron suburkan Islamophobia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Uji lapangannya sudah tuntas. Jadi memang harus menunggu,” kata Masduki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Masduki yang juga Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut mengatakan saat ini tim dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI masih bekerja untuk menerbitkan fatwa halal bagi vaksin buatan China tersebut.
“Saat ini, MUI tinggal menunggu pelaksanaan sidang fatwa terkait vaksin Sinovac,” tambahnya.
Baca juga: MUI tuntaskan fatwa halal Vaksin COVID-19 Sinovac
Sebelumnya, Masduki mengatakan Pemerintah akan memulai vaksinasi secara serentak di beberapa daerah jika Sinovac telah mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Setelah BPOM menerbitkan EUA, maka fatwa MUI terhadap kebolehan vaksin Sinovac tersebut juga akan segera dikeluarkan.
“Masalah izin dan fatwa halal ini sudah ada kesepakatannya,” katanya.
Sementara itu, terkait pendistribusian vaksin yang sudah tiba di beberapa daerah bertujuan agar ketika izin BPOM dan fatwa MUI terbit, maka penyuntikan vaksin dapat segera dilakukan.
“Menkes (Budi Gunadi Sadikin) sudah menjelaskan kepada Wapres Ma’ruf Amin bahwa pendistribusian itu supaya nanti bisa serentak dilakukan vaksinasi di berbagai daerah. Vaksinasi itu sama sekali tidak akan mengabaikan fatwa dari MUI,” ujarnya.
Pihak Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Joko Widodo akan disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1).
Baca juga: Bupati Bogor minta MUI turun tangan hadapi massa FPI
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan penyuntikan vaksin terhadap Presiden Jokowi akan disiarkan secara langsung di media massa nasional, menandai dimulainya vaksinasi COVID-19 secara serentak.
“Supaya masyarakat bisa lihat langsung, memberikan semangat, bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga, minimal provinsi dan kota-kota besar juga ikut melanjutkan,” kata Heru.
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia sebanyak 3 juta dosis, yang dikirimkan dalam dua tahap yakni 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.
Hingga Selasa (5/1), vaksin Sinovac tersebut telah tiba di Banten, Jawa Tengah, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat dan Papua.
Baca juga: Pesan berantai daftar bumbu makanan tidak halal oleh MUI, ini faktanya
Baca juga: MUI ingatkan jangan selenggarakan acara kerahkan massa
Baca juga: MUI tuding Emmanuel Macron suburkan Islamophobia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021