Gaza (ANTARA) - Hampir 443.000 anak-anak menerima dosis pertama vaksin polio di Jalur Gaza dan sedang menunggu persetujuan Israel untuk koordinasi akses ke tujuh wilayah tambahan di Kota Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan.
“Sekitar 443.000 anak telah menerima dosis pertama vaksin polio di Gaza yang merupakan 69 persen dari total jumlah anak di bawah usia 10 tahun,” Direktur Umum Layanan Kesehatan Primer, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza kepada Anadolu, Minggu (8/9).
Abed menambahkan bahwa tahap pertama kampanye vaksinasi di wilayah pusat mencapai 195.000 anak, melebihi dari target yang diharapkan yakni 160.000 anak.
Dia mengaitkan pencapaian tersebut dengan peningkatan jumlah pengungsi di Gaza tengah akibat operasi militer di daerah lain dan perintah evakuasi Israel yang dikeluarkan setelah menyiapkan rencana kampanye vaksinasi.
“Ada empat titik vaksinasi tetap di wilayah pusat untuk melakukan vaksinasi anak,” ucapnya.
Petinggi kementerian tersebut menjelaskan bahwa tim medis berhasil memvaksinasi 248.000 anak di Rafah dan Khan Younis pada Sabtu (7/9) malam dan upaya terus dilakukan untuk menyelesaikan kampanye dan memperbarui statistik setelah menyelesaikan pekerjaan pada Minggu. Secara total, kampanye di Gaza selatan bertujuan untuk memvaksinasi 300.000 anak.
Kendati demikian, petugas media menghadapi sejumlah tantangan di wilayah timur yang diklasifikasi oleh tentara Israel sebagai zona merah.”
“Kami dapat menjangkau beberapa daerah ini dan memvaksinasi anak-anak di sana setelah berkoordinasi dengan pihak Israel, tetapi ada daerah lain yang belum kami terima persetujuannya, seperti Kota Khaza’a di timur Khan Younis,” ungkap Abed.
Kementerian tersebut menerima persetujuan Israel untuk mengakses beberapa daerah di Rafah dan timur Khan Younis, tetapi waktu yang diberikan sangat singkat untuk memvaksinasi semua anak yang menjadi sasaran.
Pejabat tersebut mengatakan Kementerian Kesehatan dan organisasi mitra masih menunggu persetujuan untuk mengakses tujuh wilayah lain di timur Khan Younis dan Kota Rafah, meski empat hari telah berlalu sejak permintaan koordinasi diajukan.
Sumber: Anadolu